Orang-orang bersorak, semangat dan sangat berharap. "Hidup Majapahit! Hidup Raja Kertarajasa Jayawardhana!" teriak mereka.
Raden Wijaya menatap mereka, lalu berkata, "Ini bukan hanya kerajaan milikku, tapi juga milik kalian. Bersama-sama, kita akan menjadikan Majapahit sebagai kerajaan terbesar di Nusantara!"
Koda:
Mencapai suatu tujuan diperlukan kecerdikan dan kecerdasan seperti yang dimiliki Raden Wijaya agar dapat melakukannya dengan efisien dan efektif.
Berikut analisis unsur kebahasaan dari teks di atas:
1. Kata Ganti Orang Ketiga
  - Kata ganti yang digunakan adalah ia, mereka, kalian, Tuan, dan Raden Wijaya (sebagai nama orang yang dirujuk). Misalnya, "Raden Wijaya merenung," dan "mereka tiba di Sumenep."
2. Keterangan Waktu (Masa Lampau)
  - Keterangan waktu seperti "pada suatu malam yang gelap", "hingga mereka tiba di Sumenep", "pada hari yang dinantikan, tanggal 10 November 1293".
3. Keterangan Tempat Â
  - Tempat-tempat yang disebutkan dalam teks antara lain di tepi hutan liar, di desa Kudadu, di Sumenep, di hutan Tarik, dan di tanah kita. Keterangan tempat ini menunjukkan lokasi kejadian cerita.
4. Konjungsi Temporal (Waktu)
  - Konjungsi waktu yang menghubungkan peristiwa dalam urutan waktu, seperti hingga, saat itu, ketika, dan setelah itu. Misalnya, "Perjalanan pun berlanjut hingga mereka tiba di Sumenep."
5. Konjungsi Kausalitas
  - Konjungsi kausalitas digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat, seperti karena dan sehingga. Misalnya, "Karena pasukan Mongol datang untuk mengalahkan Kertanegara."
6. Nomina
  - Nomina atau kata benda dalam teks meliputi Raden Wijaya, Sora, Nambi, Ranggalawe, desa, tempat, penduduk, pasukan, Kerajaan Majapahit, dan Nusantara. Nomina ini digunakan untuk menyebutkan orang, tempat, atau benda.
7. Verba
  - Verba atau kata kerja yang menunjukkan tindakan atau perbuatan, seperti merenung, melarikan diri, menemukan, mengajak, menaklukkan, membangun, mengusir, bersorak. Verba ini menggambarkan tindakan atau aktivitas tokoh-tokoh dalam cerita.