Sosok ibu bagaikan sebuah lagu yang tak pernah berakhir di hati anaknya. Lagu itu memberikan ketenangan dan kebahagiaan dalam dirinya. Terkadang seorang anak bisa saja melupakan syairnya tapi melodi lagu itu tak akan terlupakan. Bagaimana tidak karena ibu adalah sesosok yang paling berjasa dalam hidup ini. Beliau mengandung selama 9 bulan dan melahirkan kita melalui pengorbanan yang sangat besar.
Aku adalah anak laki laki dari 3 bersaudara dan sekaligus anak terakhir yang mewarnai keluarga kecil ini. Ibuku adalah inspirasiku, beliau adalah wanita berusia 40 tahun yang berambut hitam lurus dan panjang, beliau memiliki mata yang indah dengan alis yang tebal, ibuku memiliki berat badan 55 kg dengan tinggi badan 155 cm. beliau adalah wanita tangguh yang merawatku. Beliau yang mengajarkanku semuanya, tentang agama, pendidikan, kehidupan, dan banyak lagi. Beliau adalah wanita terhormat yangmenjadi panutanku, tak pernah mengeluh, dan tak pernah putus asa.
Bagiku, ibu adalah perpustakaan pertama untuk anaknya. Beliau adalah gudang informasi yang sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan saat anaknya tak tahu apa apa. Beliau juga guru terbaik dari semua guru yang ada. Pembantu yang tak pernah meminta dibayar. Pelayan yang tulus untuk keluarga, tangan seorang ibu terbuat dari kelembutan. Helusan tangannya mampu membuat anak-anaknya tidur nyenyak.
Ibu adalah koki andalan keluarganya. Apapun masakan yang dibuat oleh ibu, itu menjadi masakan paling lezat dan menggugah selera. Ibu tahu betul apa masakan yang menjadi kesukaan anaknya. Meskipun masakan ibu sangat sederhana misalnya sayur bening bayam dengan lauk tempe goreng juga sambal bawang, ini akan terasa sangat enak dan tiada duanya.
Ibu adalah dokter yang paling telaten merawat keluarga. Berapapun usia anaknya , ketika sakit tetaplah memerlukan sosok ibu. Saat anaknya sakit, sosok yang paling dirindu untuk memberikan perawatan dan obat adalah ibu. Ketika sakit dan berada di dekat ibu, perlahan tapi pasti sakit itu akan sembuh dengan sendirinya. Kasih sayang dan doa-doa terbaik ibu akan membuat kita merasa sangat nyaman
Terkadang, ibu bagaikan singa yang terbangun dari tidurnya ketika aku melakukan kesalahan, tidak mau disuruh melakukan pekerjaan rumah, dan maunya seenaknya sendiri serta sulut jika diminta tolong olehnya. Namun,kini aku sadar jika hal-hal yang disuruh juga akan bermanfaat dimasa depanku kelak. Ibuku juga tegas terhadap anaknya apalagi mengenai pendidikan dan agama. Dari kecil aku sudah diajarkan tentang keagamaan dan disekolahkan dipesantren.
Kini anaknya telah tumbuh dewasa, fisik ibupun sudah menua. Maaf ibu terkadang aku mengabaikan semua kemauanmu. Aku belum bisa membahagiakanmu. Kutahu disudut matanya yang sayu tersimpan derita yang begitu mendalam, tetapi dalam doanya banyak terelip harapan untuk anaknya. Terimakasih ibu atas segala hal yang kau berikan hal yang tidak pernah dapat terbalaskan dengan apapun. Memberikan segenap hatimu, segenap hidupmu untuk melihat anakmu sukses dan menghapus keringat, serta air matamu menjadi senyum kebahagiaan.
Memang, sukses dan semapan apapun aku kelak tidak akan mampu membalas jasa dan waktu yang kau habiskan untukku, ibu. Tetapi aku akan berusaha menjadi apa yang ibu harapkan dan semoga kebaikan dan jasa-jasamu dibalas oleh Sang Maha Pencipta.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H