Mohon tunggu...
Wahyu Putri
Wahyu Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Berproses, Berjuang dan Belajar

Hidup terlalu singkat untuk tak berbuat . . . Hidup terlalu indah untuk tak berubah . . .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Psikologi Perkembangan

24 Mei 2015   20:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama: Wahyu Putri Rohmaita

Kelas: Psikologi Perkembangan 1 E

1.Habituasi : Menurunnya responsivitas terhadap suatu stimulus setelah disajikan berulang kali. Contohnya: Apabila anda mengucapkan kata atau memperlihatkan mainan yang sama ke bayi selama beberapa kali berturut-turut, makin lama atensi bayi terhadap kata atau mainan tersebut akan menurun.

Habituasi juga menunjukkan kecepatan detak jantung, dan jumlah waktu yang dihabiskan oleh bayi untuk mengamati objek tertentu.

2.Dishabituasi: munculnya kembali respons yang sebelumnya telah mengalami habituasi karena stimulusnya diubah (Meningkatnya responsivitas setelah stimulus diubah).

3.Persepsi Visual pada masa bayi

Psikolog William James (1890/1950) menyatakan dunia persepsi dari seorang bayi yang baru lahir sebagai suatu “ kebingungan yang mekar dan berisik”. Lebih dari seabad kemudian, dapat dengan aman menyatakan bahwa ia keliru (Slater, Field, & Hernandez-Reiz, 2007). Bayi baru lahir telah mampu membentuk persepsi mengenai dunia menurut aturan tertentu. Namun, dunia itu sangat berbeda dibanding dunia yang dipersepsikan oleh anak kecil atau orang dewasa. Contohnya:

·Bayi baru lahir tidak dapat melihat benda-benda kecil yang jauh. Penglihatan bayi yang baru lahir diperkirakan bernilai 20/240 menurut bagan Snellen yang terkenal dan sering digunakan untuk menguji ketajaman mata, yang artinya bayi baru lahir mampu melihat benda pada jarak 20 kaki sedangkan orang dewasa dapat melihat benda itu pada jarak 240 kaki (Ashlin & Lathrop, 2008). Dengan kata lain, sebuah benda yang berjarak 20 kaki bagi bayi yang baru lahir hanya terlihat sejelas benda yang berjarak 240 kaki dari orang dewasa berpenglihatan normal (20/20). Namun rata-rata penglihatan bayi pada usia 6 bulan meningkat menjadi 20/40 (Ashlin & Lathrop, 2008).

·Bayi menunjukkan keterkaitan terhadap wajah manusia segera setelah ia lahir ( Cashon, 2010). Bayi telah menghabiskan lebih banyak waktu melihat pada wajah ibunya disbanding pada wajah orang asing bahkan sejak 12 jam setelah ia dilahirkan (Bushnell,2003). Di usia 3 bulan, bayi mencocokkan anatara suara dan wajah, membedakan antara laki-laki dan perempuan, dan membedakan antara wajah-wajah dari etnisnya sendiri dan dari etnis lain ( Kelly & kawan-kawan, 2005, 2007; Pascalls & Kelly. 2008).

4.Konstanta Perseptual (ketetapan ukuran dan bentuk)

Ketetapan persepsi (perceptual constancy) yaitu ketika rangsangan sensoris mengalami perubahan namun persepsi terhadap dunia fisik tetap konstan. Apabila bayi tidak mengembangkan ketetapan persepsi, setiap kali mereka melihat suatu benda dari jarak atau orientasi yang berbeda maka itu akan ditangkap sebagai benda yang sama sekali berbeda. Terdapat dua jenis ketetapan persepsi, yaitu ketetapan ukuran dan ketetapan bentuk:

Ketetapan Ukuran Kemampuan untuk mengenali kembali bahwa sebuah objek tetap sama meskipun gambaran retinal mengenai objek tersebut berubah. Para peneliti telah menemukan bahwa bayi yang berusia 3 bulan sudah memperlihatkan ketetapan ukuran (Bower, 1966; Day & McKenzie, 1973). Meskipun demikian, pada usia 3 bulan, kemampuan ini belum sepenuhnya berkembang. Kemampuan ini berkembang terus sampai mereka mencapai usia 10 hingga 11 tahun (Kellman & Banks, 1998).

Ketetapan Bentuk kemampuan mengenali kembali bahwa bentuk objek tetap sama meskipun orientasinya terhadap kita berubah. Apakah bayi memiliki ketetapan bentuk? Seperti halnya ketetapan ukuran, para peneliti telah menemukan bahwa bayi-bayi yang berusia 3 bulan sudah memiliki ketetapan bentuk (Bower, 1966; Day & McKenzie, 1973). Meskipun demikian, bayi berusia 3 bulan tidak memiliki ketetapan bentuk terhadap benda-benda yang bentuknya tidak beraturan, misalnya bidang yang dimiringkan (Cook & Birch, 1984).

5.Persepsi Kedalaman

Elenor Gibson dan Richard Walk melakukan penelitian dengan menempatkan bayi di bibir jurang visual dan meminta sang ibu untuk membujuk bayinya untuk bergerak ke atas jurang yang sebenarnya kaca tembus pandang. Sebagian besar bayi menolak untuk melintasi di atas kaca, memilih tetap barada di sisi yang aman, hal ini mengindikasikan bahwa mereka dapat mempersesikan kedalaman.

Persepsi Kedalaman (depth perception) adalah kemampuan sistem visual untuk melihat posisi relatif dari objek di bidang visual.

6.Harapan Visual

Dari persepsi visual, umumnya seorang anak mampu :

·Mempersepsi sebuah ukuran benda adalah tetap, walaupun kelihatan berbeda apabila dilihat dari jauh atau dekat (persepsi kontanitas ukuran).

·Pada anak usia 4-6 tahun dan antara 6-8 tahun, kemampuan menggambar anak menjadi lebih beraturan dengan menempatkan item gambar pada suatu latar yang tepat (persepsi tentang objek atau gambar pokok dan latarnya).

·Dan kemampuan visual lainnya. Dilihat dari dimensinya, ada 6 jenis persepsi visual yang dapat dibedakan yakni: persepsi konstanitas ukuran, persepsi objek atau gambar pokok dan latar, persepsi keseluruhan dan bagian, persepsi kedalam, persepsi tilikan ruang, dan persepsi gerakan.

·Persepsi konstanitas ukuran adalah kemampuan individu untuk mengenal bahwa setiap objek memiliki suatu ukuran yang konstan mekipun jaraknya bervariasi. Secara lebih kompleks persepsi ini juga merupakan kemampuan untuk menimbangsecara ukuran objek yang berbeda dengan jarak pandang yang bervariasi pula.

·Persepsi tentang objek memungkinkan individu untuk menempatkan suatu objek yang berada pada suatu latar yang membingungkan. Persepsi ini meningkat pada usia 4-8 tahun.

·Persepsi keseluruhan dan bagian merupakan kemampuan untuk membedakan bagian-bagian suatu objek dari keseluruhanya. Persepsi ini meningkat cepat pada anak usia 9 tahun.

·Persepsi kedalaman merupakan kemampuan individu untuk mengukur jarak dari posisi tubuh ke suatu objek. Perkembangannya dari bayi berumur 6 bulan dan mencapai kematangan pada 10 tahun.

·Orientasi tilikan ruang merupakan kemampuan penglihatan untuk mengidentifikasi, mengenal dan mengukur dimensi ruang.

·Persepsi gerakan melibatkan kemampuan memperkirakan dan mengikuti gerakan atau perpindahan objek oleh mata.

7.Memori pada Bayi

Memori karakteristik inti dari perkembangan kognitif, mengandung semua peristiwa yang diingat oleh individu seiring berjalannya waktu.

Peneliti Rovee-Collier (2008) berkesimpulan bahwa bahkan bayi berusia antara 2 hingga 6 bulan sudah dapat mengingat sejumlah pengalaman sampai mencapai usia 1,5 tahun hingga 2 tahun. Tetapi ini menurut Jean Mandler (2004) penelitian iini hanya memori implisit.

Memori Implisit Memori yang tidak disertai ingatan sadar- memori mengenai keterampilan dan prosedur rutin yang dilaksanakan secara otomatis.

Memori Eksplisit Merujuk mengenai fakta dan pengalaman yang diketahui secara sadar dan mampu dinyatakan oleh individu.

Tabel perkembangan memori bayi:

Usia

Perilaku

Hari-hari Pertama

Mengenali bau ASI ibunya dan memberi respon kalau mendengar suara ibunya.

6 Minggu

Memori belum sepenuhnya bekerja. Saat ditinggal ibu, ia belum merasa kehilangan dan kalau ada sesuatu yang mengganggunya ia akan mudah melupakan.

Begitu juga kalau misalnya terjadi gangguan, seperti benda jatuh di dekatnya, sampai usia 6 minggu, bayi akan dengan cepat melupakannya.

Lebih dari 6 bulan

Bayi mulai mengingat beberapa hal sederhana.

seperti misalnya saat merasakan sesuatu yang mengganggu kakinya, dia akan menggerakkannya untuk menghindar. Kejadian itu hanya akan diingatnya sekejap, dan setelah itu lupa lagi. Namun, bayi otomatis akan mengulangi hal yang sama saat kejadian tersebut terjadi kembali.

6-8 bulan

Bayi mulai menggunakan isyarat untuk mengingat sesuatu, misalnya suara air di kamar mandi berarti waktu untuk mandi.

Misalnya saat sedang bermain bayi mendengar suara jatuh. Ia akan tampak terganggu sejenak, tapi memorinya tentang aktivitas sebelum suara jatuh itu tidak akan hilang. Setelah kejadian berlalu, dia akan tetap melanjutkan permainannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun