Mohon tunggu...
Wahyu Putra
Wahyu Putra Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance

Saya memiliki hobi mengambil gambar dan mengolah gambar tersebut menjadi tulisan yang dapat dinikmati oleh masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memahami Proses Kopi yang Biasa Disuguhkan di Cafe

4 Juni 2024   20:02 Diperbarui: 4 Juni 2024   20:09 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pendinginan Kopi Setelah Perostingan/dok. pri

Parepare - Bagi yang merasa dirinya pecinta kopi, pasti sudah pada sering mengetahui istilah roasting. Sebelum menjadi minuman kopi yang di racik hingga sampai ke meja kalian. Biji kopi harus melewati berbagai tahap. Salah satunya yakni roasting atau dalam kata lain penggorengan.

Buah kopi yang di petik oleh petani kopi, belum dapat langsung dilakukan Perostingan. Buah kopi tersebut terlebih dahulu di pisahkan antara daging dan bijinya. Nah, dari biji itulah baru bisa di lakukan Perostingan setelah biji kopi tersebut telah kering. 

Biji kopi kering biasa di sebut dengan green bean itu sudah memiliki harga dan biasanya pengepul biji kopi yang ada langsung mengambil biji kopi kering dari para petani kopi.

Dari sini, biji kopi yang masih mentah bakalan di lakukan penyortiran terlebih dahulu sebelum dilakukan yang namanya Perostingan. Dari tahap ini saja, biji kopi telah memiliki nilai sehingga tidak heran jika harga secangkir kopi itu mahal.

Usai dilakukan penyortiran, biji kopi yang tidak pecah langsung di lakukan Perostingan agar nantinya biji kopi tersebut dapat di giling menjadi bubuk kopi yang nikmat dan di racik oleh para barista yang ada di cafe.

Perlu diketahui, biji kopi itu terbagi menjadi dua. Yakni, biji kopi robusta dan juga biji kopi arabika. Yang paling banyak kita nikmati dan di suguhkan oleh cafe-cafe yakni biji kopi robusta. Hal ini dikarenakan kadar asam dari biji kopi robusta ini lebih rendah dari biji kopi arabika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun