Mohon tunggu...
Wahyu Purnomo
Wahyu Purnomo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Goresan Tinta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Ambang Batas

16 Februari 2021   14:26 Diperbarui: 16 Februari 2021   15:00 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikala ku sendiri

Sendiri, meratapi sepi

Berjuang menahan pilu

Menahan isak tangis rindu

Bertahan dari terpaan badai

Terombang ambing, terkulai

Lemas tak berdaya

Menyaksiskan pertunjukan yang ada

Canda tawa terurai bersama

Tawa bahagia tertanam di mata

Tak perlu waktu yang lama

Menahan isak tangis pilu

Perang batin bergemuruh

Gejolak air mata berlinang

Membasahi pipi yang malang

Menyaksikan harapan terbuang 

Terkikis bagai hamparan karang

Kelabu bagai hamparan debu

Terurai bagai secarik rindu

Tuntas diculik waktu

Hilang di jalan buntu

Tenggelam di ambang batas

Menjelma menjadi utas

Malang, 16 Februari 2021

Goresan Tinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun