Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pribahasa: Harapkan Guntur di Langit, Air di Tempayan Dicurahkan

7 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 7 Oktober 2024   08:02 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapkan Guntur di Langit, Air di Tempayan Dicurahkan

Maknanya: Mengharapkan sesuatu yang belum tentu,barang yang sudah ada dilepaskan.

Sebagian orang mungkin melakukan hal yang sama, yakni membuang makanan yang ada di tangan untuk berharap mendapatkan makanan lain yang entah dari mana sumbernya.

Terlebih anak muda zaman sekarang, bagaimana mereka melepas pekerjaan yang mereka geluti sekarang demi mendapatkan sebuah pekerjaan impian yang tidak pasti ditangan. Akhirnya, penyesalan di akhir tiada guna. Tabungan menipis, pendapatan tidak ada lagi.

Memang, hasrat untuk hidup lebih baik itu perlu. Terutama dibidang pekerjaan, para anak muda tentu menginginkan pekerjaan yang layak, gaji kompetitif serta minim aturan. Tapi yang mesti dipahami bahwa, pastikan dahulu sebelum berhenti dari pekerjaan yang sekarang, sudah ada penggantinya. Minimal dapat menjamin hidup enam bulan ke depan sebelum mendapatkan pekerjaan baru.

Jika tidak, kelak akan menimbulkan masalah yang bukan hanya lingkup personal melainkan sosial. Boleh jadi angka kriminal yang tinggi, atau parkir liar yang ada disana sini. Akibat apa? Ya itu tadi, berharap guntur di langit, air di tempayan dicurahkan.

Oleh karenanya, setiap sesuatu memerlukan perhitungan yang matang. Bukan karena takut gagal, melainkan meminimalisir potensi kegagalan di depan mata.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun