Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup untuk Makan, atau Makan untuk Hidup?

19 Januari 2023   15:51 Diperbarui: 19 Januari 2023   16:01 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau dilihat dengan saksama, banyak perjuangan yang dilatarbelakangi karena urusan perut. 

Lihat saja para perampas kekuasaan, mereka menghalalkan segala cara hanya untuk menyuapi dirinya dan keluarga dengan makanan enak, mewah nan lezat. 

Sehingga memicu suatu diskursus menarik, hidup ini sebenarnya untuk makan, atau manusia makan untuk bertahan hidup?

Ada kealpaan pada manusia, dia mengira bahwa hidupnya di dunia hanya untuk menikmati makanan saja. 

Kalau manusia bertindak demikian, maka tak salah jika disematkan pada dirinya dengan julukan "otak udang", sebab memang udang yang memiliki otak dekat dengan perut. 

Pikirannya tidak jauh dari urusan-urusan perut. Hanya senang menikmati makanan, seolah-olah hidup dibuat untuk makan saja. 

Sebagian kelompok juga menegaskan bahwa makan adalah upaya manusia untuk bertahan hidup. 

Makanya dalam keadaan tertentu, manusia boleh memakan apa saja untuk bertahan hidup, termasuk perkara yang dilarang oleh agama. 

Tetapi poin utamanya bukan disitu. Manusia terlalu dalam masuk dalam perangkap dunia. Terbuai dalam suasana batin yang tidak stabil, seolah jika tidak mendapatkan keinginan, dia tidak bisa hidup. 

Hasrat duniawi menutupi mata, terutama pada hal-hal yang sifatnya fundamental. Manusia tidak mati kalau tidak naik alphard, tapi dia bisa mati jika menolak nasi padang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun