Empati Telah Hilang
Diantara lautan manusia
Bergelombang dan bergejolak
Berpendar-pendar
Berjalan beriringan
Replika di padang masyhar
Teriring langkah para pejuang
Menuju panggilan kemenangan
Berjamaah, simbol kekuatan
Tanpa komando, tetap berjalan
Entah mengapa hal tersebut
Tiada muncul didalam hati
Untuk turut menyertai
Menyingkap tabir semu
Yang selama ini berwujud diantara insan cendikia
Mengapa telah hilang
Rasa peduli dari dada
Terhadap anak-anak
Yang memerlukan uluran tangan
Yang tak kuat berjalan
Yang lemah
Hilang kekuatan
Apalah arti seorang diri
Hadapi gelombang tuntutan duniawi
Kadang hanya menempel pada diri
Terkadang pun masuk menembus qalbi
Lelah sudah jiwa ini
Menunggu kepastian pimpinan sejati
Tiada rasa empati
Tiada pula rasa memiliki
Jangankan menemani dalam langkah
Sekadar betanya pun ia susah
Padahal lidah tak bertulang
Padahal bertanya tak perlu bayar
Melihat pun percuma
Sekarang hamba tahu, Ya Rabb
Pantas saja surga janji-Mu
Perjuangannya seberat ini
Harga yang pantas ditawar untuk sebuah kenikmatan abadi
Pontianak, 13/10/22
Mencari cahaya dibalik keredupan hidup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H