Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Haruskah Kerinduan Ini Abadi?

18 September 2022   08:13 Diperbarui: 18 September 2022   08:16 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haruskah Kerinduan ini Abadi?

Haruskah?
Rasa yang terpatri
Entah datang darimana
Kata orang-orang bijak
Dari mata
Turun ke hati
Tapi kata hati ku
Rasa itu timbul karena waktu
Juga kebersamaan yang berulang

Entah bagaimana mengukir rasa
Kata profesor, rasa itu mahal
Kata-kata terlalu miskin
Untuk mewujudkan rasa
Hingga aku pun merasa
Tak mampu menuliskannya
Apalagi dalam bait cinta

Ternyata waktu sangat singkat
Baru setahun kami berjumpa
Sekian waktu kami memandang
Lantas takdir memotong harapan
Untuk berkumpul bersama
Untuk duduk sama rendah
Untuk berdiri sama tegak
Untuk terlelap dibawah atap yang sama

Mungkinkah aku akan berjumpa
Para pejuang dilain waktu?
Atau haruskah aku mengubur rasa
Yang telah mewujud menjadi cinta?

Kalaulah kuasa Tuhan dipinjamkan
Kepada ku walau sejenak
Niscaya waktu akan terhenti
Di tahun ini
Di masa cinta benar-benar tumbuh
Disaat mata tak mau berkedip
Walau hanya sesaat
Untuk memandangi wajah mereka
Untuk mengaguminya
Untuk merasakan kebersamaan

Baca juga: Mencari Aman

Aku takut, wahai Tuhan
Aku bimbang, wahai Rabbi
Tak mau aku berpisah
Tak ingin aku berjauhan
Tak sanggup aku menahan
Rindu yang begitu menggelora
Bagai api membakar kayu
Bagai topan menerpa gedung bertingkat
Bagai mentari membakar salju
Atau semua perumpaan yang pernah pujangga sebut
Aku tak mau Ya Rabb!

Semua perasaanku tumpah ruah
Berserak ditengah jalan
Aku pungut kembali
Mencoba memasukkan ke palung hati
Nahas menimpa
Rindu itu semakin menggebu
Semakin aku menahannya
Semakin aku mencintainya

Semakin aku mencintainya
Semakin aku rindu padanya
Yang pada akhirnya
Aku takut kehilangan
Hilang wujudnya
Hilang rasanya
Hilang waktunya
Semua keindahan yang telah aku dapatkan

Baca juga: Mundur

Tapi aku tahu ya Tuhan
Fana semua yang aku lihat
Binasa semua pada waktunya

Sekuat apapun aku berpegang
Semudah itulah mereka terlepas

Hanya satu harapan terakhirku
Aku titipkan mereka pada-Mu
Kembalikan padaku ketika tiba waktunya
Kumpulkan kami di surga-Mu

Abadi
Selamanya

Khatulistiwa, Menghimpun Santri

16/9/22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun