Kebaikan bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga pada orang lain.Â
Jika senyuman saja bernilai baik, apalagi ucapan maaf dari lidah tak bertulang. Jika mengucap salam adalah amal baik, apalagi saling mendoakan dalam keimanan.
Apalah arti dendam yang disimpan dalam dada. Hanya akan menjadi cikal bakal penyakit hati berkepanjangan. Bukan musuh yang dicari di dunia ini. Dunia tempat mencari teman yang memiliki syafaat pada hari kiamat. Kita butuh orang lain yang bisa menolong, dimana pada hari itu hanya orang yang diizinkan Tuhan mampu memberikan pertolongan. Sementara hari ini, belum ada catatan dari masa lalu, nama-nama siapa saja yang masuk dalam daftar pemberi pertolongan bagi sanak saudara.
Boleh jadi orang yang paling hina di dunia adalah orang yang mulia di akhirat kelak. Atau orang yang sekarang dimuliakan, akan dihinakan pada masanya.
Satu kebaikan yang ditanam, akan melahirkan ribuan kebaikan dimasa depan. Tetapi satu titik dendam dan amarah yang disimpan, akan menjadi buah busuk yang meracuni ribuan generasi.
Mulai hari ini, jangan pernah berhenti untuk berbuat baik, sekecil apapun juga. Mulailah dari hal yang paling kecil, seperti menyapa, senyum dihadapan tetangga, atau sekadar berpikir positif terhadap takdir Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H