Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

5 Faktor Kafir Quraisy Menolak Dakwah Nabi Muhammad Saw

30 Mei 2022   09:53 Diperbarui: 30 Mei 2022   09:56 12551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nabi Muhammad Saw merupakan utusan Allah dan menjadi rasul terakhir pembawa risalah kehidupan. Ajaran yang dibawanya kemudian dikenal dengan sebutan Islam, yang berarti keselamatan. Islam diajarkan dengan kedamaian, dan juga mengajarkan kedamaian. Slogan Islam Rahmatan Lil 'Alamin menjadi dasar kedamaian itu. Semuanya tidak terlepas dari apa yang telah diajarkan nabi yang mulia.

Pada awal perjuangan Islam, sang nabi menemui jalan yang sukar, berliku dan penuh tantangan. Mengajarkan ajaran kasih dan penuh cinta kepada sanak keluarga, masyarakat setempat serta lingkungan sekitar, dengan asumsi diterima lapang dada, respon positif dan sambutan hangat. Ternyata faktanya jauh panggang daripada api.

Nabi mendapat banyak pertentangan. Umat Islam saat itu diuber-uber. Siapa saja yang mengikuti nabi, akan mendapatkan intimidasi dari orang-orang Quraisy. Tidak sedikit yang dilukai dan dizolimi, semua perlakuan yang diterima oleh assabiqunal awwalun sangat menguji keimanan. Sebagaimana contoh sahabat Bilal yang perutnya diletakkan batu besar dan dijemur di padang pasir yang tandus, dibawah terik mentari yang panas. Dipaksa untuk kembali murtad dari ajaran Islam. Hingga ia dibebaskan Abu Bakar ash-Shiddiq. Atau seperti Abu Bakar sendiri yang wajahnya babak belur dipukul Quraisy saat membela nabi tercinta. 

Sebenarnya apa yang membuat kafir Quraisy begitu benci dengan ajaran Nabi Muhammad Saw? Bukankah Islam disebarkan dengan damai dan tanpa paksaan? Siapa saja boleh masuk ke dalam Islam, begitu pun siapa saja berhak keluar dari Islam, jika memang itu pandangan hidupnya. Tidak ada paksaan dalam agama. Hingga konstitusi di negara Indonesia pun berkaca demikian, tidak boleh mengintervensi siapapun, individu manapun, untuk memeluk suatu agama secara paksa.

Menurut Ahmad Syalabi, setidaknya ada lima faktor yang menyebabkan kaum Quraisy menolak ajaran nabi, diantaranya adalah:

1. Mereka tidak dapat membedakan kenabian dan kekuasaan

Satu diantara alasan kaum Quraisy menolak nabi adalah kealpaan mereka terhadap Islam. Mereka mengira bahwa diutusnya Nabi Muhammad Saw dengan membawa Islam untuk mengambil alih Makkah dan sekitarnya. Kaum Quraisy khawatir ajaran yang semakin banyak pengikutnya ini akan menggulingkan kekuasaan mereka terhadap kakbah, yang juga berdampak kepada aspek ekonomi. Padahal nabi mengajarkan kemurnian akidah, berusaha memberikan pencerahan dan kebenaran tentang Ketuhanan. 

Poin ini mengajarkan bahwa seseorang harus memiliki sikap kritis dan kemampuan berpikir yang baik untuk merespon sebuah gejala sosial di masyarakat agar tidak salah dalam bertindak dan bersikap. Kaum Quraisy bertindak gegabah dan bersikap keliru dalam merespon ajaran Nabi Muhammad Saw. Tindakan amoral dan diskriminatif oleh mereka terhadap umat Islam pada waktu itu menunjukkan kejumudan dan kemunduruan peradaban mereka sendiri.

2. Ajaran nabi menyerukan kesetaraan hak antara bangsawan dan hamba sahaya

Alasan lainnya mereka menolak ajaran Islam adalah status sosial yang sama. Nabi mengajarkan bahwa semua manusia itu sama dalam pandangan Allah Swt, yang membedakan adalah keimanan dan ketaqwaannya. Ajaran ini jelas ditentang kaum Quraisy yang memang melihat sesuatu itu dari derajat sosial, kekayaan harta, maupun jabatan di masyarakat.

Kaum Quraisy tentu tidak akan setuju jika harus duduk bersama budaknya, makan makanan yang sama, hidup berdampingan apalagi interaksi sosial yang rukun. Mereka bertindak sebagai raja yang berkuasa terhadap hamba sahaya. Sehingga muncul stigma di masyarakat, yang kaya semakin kaya, yang miskin tetapi miskin. Kesenjangan seperti inilah yang ingin dihilangkan oleh nabi melalui ajaran Islam yang suci.

3. Pemimpin Quraisy tidak menerima ajaran kebangkitan dan pembalasan di akhirat

Satu hal yang mutlak ditolak oleh kafir Quraisy adalah adanya hari kebangkitan dan pembalasan di akhirat. Sebelumnya mereka tidak mengenal surga neraka, pembalasan di akhirat maupun alam barzakh. Kaum Quraisy menganggap hidup ini sekali dan harus dipuas-puaskan di dunia. Ketika hidup mereka yang glamor dan penuh penistaan terhadap orang yang lemah, tentu akan mendapat balasan yang tidak diinginkan di akhirat. Sehingga ajaran yang mengatakan demikian seperti Islam jelas ditolak oleh masyarakat Arab Quraisy.

Sebenarnya bukan tidak adanya bukti kebenaran ajaran Islam pada masa itu. Bukti yang nyata telah banyak disampaikan. Bahkan telah mereka saksikan dengan kedua mata zahirnya. Namun karena keegoan yang besar, mereka memilih tetap berada dijalannya dan mengindahkan ajakan Nabi Muhammad Saw yang terpercaya dan diakui sifat amanahnya.

4. Terbiasa taklid kepada ajaran nenek moyang

Orang Quraisy memegang teguh ajaran nenek moyang mereka. Ajaran tentang mengundi nasib dengan panah, atau menyembah patung dan berhala menjadi keyakinan mereka. Sehingga bilamana ada ajaran yang menentang ajaran tersebut, tentu saja akan dilawan dan dimusuhi.

Islam tentu tidak menghendaki umatnya menyembah patung maupun berhala yang tidak dapat memberikan pertolongan sedikit pun. Maka dari itu ajaran nenek moyang yang bertentangan dengan Islam hendaknya dijauhi bahkan disingkirkan. Walau nabi dan umat Islam pada masa itu mendakwahkan Islam dengan kelembutan dan keramahan, tetap saja mereka memusuhi nabi.

Percaya tanpa proses validasi hanya melahirkan taklid buta. Tidak menyadari kebenaran hakiki yang telah terbentang didepan mata. Apabila datang suatu berita, hendaklah dilihat kebenaran itu secara komprehensif. 

5. Menghalangi rezeki pemahat dan penjual patung

Sudah tentu ajaran nabi menjadi musuh bagi penjual dan pemahat patung. Karena Islam tidak menghendaki umatnya menyembah patung ataupun berhala. Apabila ajaran Islam telah meluas hingga penjuru dunia, tentu saja akan menjadi ancaman bisnis bagi para pemahat dan penjual patung. Jika demikian adanya, sama saja rezeki mereka terputus dan tidak akan mendapat penghasilan lagi.

Secara logika boleh saja berpikir demikian. Tetapi jika melihat esensi keimanan, tentu saja rezeki sudah diatur oleh Allah Swt. Tidak akan mungkin seseorang meninggalkan sesuatu karena Allah, kecuali Allah berikan ganti yang lebih baik.

Demikian lima faktor yang menyebabkan kaum Quraisy menolak ajaran Nabi. Sebagaimana pun usaha untuk menolak kebenaran, kebenaran itu tetap akan abadi. Sekuat apapun mempertahankan kebatilan, kebatilan itu akan lenyap dan hilang dari permukaan.

Sumber : Sejarah Peradaban Islam karangan Dr. Badri Yatim, MA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun