Mohon tunggu...
Wahyu Pembarep83
Wahyu Pembarep83 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis artikel, puisi

Saya adalah seorang yang mempunyai hobi membaca, menulis artikel dan menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merindu Tanpa Akhir

7 Januari 2024   13:50 Diperbarui: 7 Januari 2024   14:01 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku merindukanmu
Setiap detik, setiap menit, setiap jam
Aku merindukanmu
Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan
Aku merindukanmu
Setiap musim, setiap tahun, setiap abad

Aku merindukanmu
Senyummu yang manis, suaramu yang lembut, matamu yang indah
Aku merindukanmu
Pelukanmu yang hangat, ciumanmu yang mesra, sentuhanmu yang lembut
Aku merindukanmu
Candamu yang lucu, ceritamu yang menarik, pikiranmu yang cerdas

Aku merindukanmu
Ketika kita bersama, ketika kita berpisah, ketika kita bertemu lagi
Aku merindukanmu
Ketika kita tertawa, ketika kita menangis, ketika kita bahagia
Aku merindukanmu
Ketika kita bercinta, ketika kita berantem, ketika kita berdamai

Aku merindukanmu
Karena kau adalah belahan jiwaku, karena kau adalah cintaku, karena kau adalah hidupku
Aku merindukanmu
Karena kau adalah temanku, karena kau adalah sahabatku, karena kau adalah keluargaku
Aku merindukanmu
Karena kau adalah segalanya bagiku, karena kau adalah dunia bagiku, karena kau adalah surgaku

Aku merindukanmu
Tapi kau telah pergi, tapi kau telah tiada, tapi kau telah meninggalkanku
Aku merindukanmu
Tapi kau tak akan kembali, tapi kau tak akan ada, tapi kau tak akan bersamaku
Aku merindukanmu
Tapi kau tak akan mendengar, tapi kau tak akan melihat, tapi kau tak akan merasakan

Aku merindukanmu
Dan aku akan terus merindukanmu, dan aku akan terus mencintaimu, dan aku akan terus mengenangmu
Aku merindukanmu
Sampai aku mati, sampai aku pergi, sampai aku bertemu denganmu
Aku merindukanmu
Sampai kita bersatu, sampai kita bersama, sampai kita bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun