Acara tahlil biasanya dimulai dari jam tiga sore dan berakhir sekitar jam setengah empat sore, setelah acara tahlil tersebut selesai langsung disambung dengan pelatihan massage. Mahasiswi KKN yang hadir dalam pelatihan tersebut berjumlah  lima orang, salah satu dari mereka mengajarkan secara langsung mengenai teknik-teknik dalam memijat. Rasa tertarik dan semangat dari ibu-ibu PKK sangat terasa karena beberapa dari mereka ingin merasakan sensasi pijat sekaligus menjadi contoh bagi lainnya.
Â
Sebelum mengajarkan teknik-teknik memijat secara langsung, mahasiswi KKN Universitas Negeri Malang terlebih dahulu memaparkan materi tentang massage, hal tersebut bertujuan agar ibu-ibu PKK mendapat gambaran tentang makna massage dan manfaatnya. Proses pelatihan massage tersebut berlangsung sekitar 30-45 menit. Mahasiswi KKN juga tidak memijat dengan tangan kosong, mereka juga telah menyiapkan minyak khusus untuk massage yang diharapkan ibu-ibu PKK dapat menggunakan minyak tersebut sebagai referensinya.
Â
Pelatihan massage yang diterima dengan antusias oleh ibu-ibu PKK tersebut diharapkan dapat memberi pengetahuan baru akan pentingnya menjaga kebugaran tubuh dan pentingnya melakukan relaksasi diri. Tujuan lebih kedepan dan lebih meluas lagi adalah diharapkannya pengetahuan tentang massage tersebut dapat membantu orang-orang terdekat atau bahkan menjadi suatu kesempatan ekonomi baru bagi ibu-ibu PKK desa Pakisjajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H