Mohon tunggu...
Wahyu Nur Saputra
Wahyu Nur Saputra Mohon Tunggu... Guru - SMK Telkom Bandung

#Sarjana Teknik Telekomunikasi, Universitas Telkom d.h. Institut Teknologi Telkom #Magister Teknik Elektro, Universitas Telkom #Guru Produktif Kompetensi Keahlian Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi (TJAT), SMK Telkom Bandung #Asesor Kompetensi Jointer, LSP TPCC #Wakil Kepala Bidang Hubungan Industri dan Komunikasi, SMK Telkom Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perancangan Pembelajaran Daring melalui Learning Management System di SMK Telkom Bandung Menggunakan Model ADDIE

11 Oktober 2021   14:01 Diperbarui: 11 Oktober 2021   14:43 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari berbagai model perancangan pembelajaran yang sering digunakan, penulis memilih perancangan pembelajaran dengan model ADDIE. 

Langkah- langkah yang dilakukan pada model ini dilaksanakan secara sistematis, logis, dan terstruktur, untuk memberikan jaminan tercapainya target pembelajaran akhir. 

Model ADDIE menjadi salah satu model desain pembelajaran yang menggunakan tahapan- tahapan dasar sistem pembelajaran yang sederhana, mudah di terapkan, dan pelajari. Perancangan pembelajaran model ADDIE ini muncul pada tahun 1990-an yang dipelopori oleh Reiser dan Mollenda.

Model ADDIE ini pun bisa diterapkan untuk meningkatkan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan yang berada di lembaga- lembaga pendidikan. Model ini menggunakan tahap- tahap pengembangan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation, yang kemudian dikenal dengan model ADDIE. Berikut penjabaran tahapan ADDIE.

1. Analysis

Analysis (Analisis) merupakan tahap pertama yang digunakan di model perancangan pembelajaran ADDIE. Pada tahap ini, dilakukan analisis kebutuhan isi/ konten berdasarkan silabus (kurikulum) dan analisis kebutuhan perangkat lunak (software). "Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu menganalisis kebutuhan, mengidentifikasi masalah, dan melakukan analisis tugas." (Muhammad Afandi dan Badarudin, 2011:24).

Analisis ini juga digunakan untuk mengklarifikasi apakah terdapat tantangan yang akan dihadapi, sehingga ke depannya dapat menemukan solusi yang tepat untuk menghadapi tantangan dalam penyelenggaraan program pembelajaran.

2. Design

Tahap berikutnya, setelah tahap analisis adalah tahap design (Desain). Tahap desain disusun dengan mempelajari masalah, kemudian mencari solusi melalui identifikasi dari tahap analisis kebutuhan pada proses sebelumnya. Pada tahap ini, penulis menentukan indikator pencapaian pembelajaran mata pelajaran sebagai kemampuan akhir yang direncanakan pada setiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran akhir.

Salah satu tujuan dari tahap desain adalah menentukan strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat mencapai tujuan dalam proses pendidikan, khususnya dalam mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran. Beberapa yang dilakukan, diantaranya: perancangan rencana pembelajaran, perancangan modul, perancangan interface, dan perancangan pengembangan e-modul.

3. Development

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun