Mohon tunggu...
Wahyuni Yulianti
Wahyuni Yulianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi mendengarkan musik dan menulis. Konten favorit saya biasanya mengenai KPop, hewan terutama kucing, dan beberapa berita terkait kasus yang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UKM Seni Sebagai Wadah Penampung Ekspresi Masyarakat Muda

3 Juni 2024   11:22 Diperbarui: 5 Juni 2024   18:00 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teater UKMS Kolang Kaling

Kehadiran seni tidak lagi sekadar berdasarkan tradisi nenek moyang, namun beralih merespon budaya baru. Perkotaan adalah tempat beragam latar manusia berkumpul. Kolaborasi budaya antar individu berbeda, menghasilkan sebuah budaya modern. Maka, muncul kesenian perkotaan yang berlandaskan karakteristik masyarakat heterogennya.

Bermacam inovasi dengan teknologi anyar tergabung ke dalam kesenian perkotaan. Para seniman beradu konsep yang didapatkan melalui keadaan lingkungan di sekitarnya. Seni tidak lagi hanya sebagai tradisi upacara atau estetika semata. Seni hadir dengan membawa kritikan masyarakat kritis.

Mahasiswa, manusia terpelajar yang jiwanya masih menggebu – gebu. Dirinya ingin mengekspresikan perasaannya setelah menyadari permasalahan dalam masyarakat. UKM seni menjadi wadah mereka menyalurkan segala bentuk kegelisahan.

Mental Health adalah isu sosial yang melanda masyarakat, terutama anak muda. UKM seni Kolang – Kaling menyadari adanya hal tersebut. Mereka memutuskan untuk membuahkan hasil pikirannya melalui pameran sekaligus pementasan seni. Silencio, hadir membawa isu mental health.

Karya instalasi menjadi penyambut acara seni Silencio. Manekin perempuan berkepala jam dinding merupakan penggambaran seorang gadis, mengalami depresi berat dan hancur perlahan menunggu waktu. Ekspresi para seniman UKM seni Kolang – Kaling pun dituangkan pada kanvas. Jejeran lukisan memenuhi ruang ke- dua dengan penuh makna ekspresi seniman.

Seni pementasan dihadirkan secara bertahap. Tari Jaran Goyang mengawalinya, membawa kisah percintaan sepasang manusia penuh lika – liku, dan berakhir dengan perempuan yang menjadi gila. Tarian ini adalah salah satu pengantar tentang narasi teater sebagai acara utama.

Live Painting UKMS Kolang Kaling
Live Painting UKMS Kolang Kaling

Live painting menyambung acara pementasan seni Silencio. Dua mahasiswa perempuan melukis secara langsung, mengkombinasikan cat minyak dan pasir. Lukisannya bermakna, seorang wanita yang tidak bisa berucap maupun bertindak atas apa yang menimpa dirinya. Kemudian tirai terbuka, menampilkan sebuah band bernama Ubes. Kesenian perkotaan musik yang membawa lagu berkisah sepasang kekasih di perkotaan. 

Teater UKMS Kolang Kaling
Teater UKMS Kolang Kaling

Teater berjudul Paradigma Lara Hati, menjadi bentuk ekspresi terakhir dari UKM seni Kolang – Kaling. Narasi teater yang sungguh tragis. Alkisah seorang gadis bernama Ika yang menerima pelecehan dari kekasih sahabatnya. Telinga orang – orang di dekat Ika seakan tersumbal kain tebal. Tidak ada yang ingin mendengarnya. Mental Ika jatuh seketika, dan mencoba untuk bunuh diri.

Banyak penonton memberikan apresiasi terhadap acara Silencio. Beberapa dari penonton berkata bahwa narasi dari teater tersebut sangat mewakilkan isu yang sedang ramai. Ada juga yang menyatakan bahwa instalasi dan lukisan dari para seniman, terlihat luar biasa dan penuh arti. Berbagai timpalan kritik dan saran pun tertampung, sehingga karya berikutnya lebih baik.

UKM seni Kolang – Kaling menunjukkan bahwa mereka mampu mengekspresikan isu sosial mental health melalui acara Silencio. UKM seni menjadi media seni yang efektif dalam menyuarakan kritikan masyarakat muda, penerus bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun