Mohon tunggu...
Wahyuni Yulianti
Wahyuni Yulianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi mendengarkan musik dan menulis. Konten favorit saya biasanya mengenai KPop, hewan terutama kucing, dan beberapa berita terkait kasus yang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Ide Dalam Ekonomi Kreatif

20 September 2023   22:40 Diperbarui: 23 September 2023   19:43 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahulan

Salah satu ciri khas manusia adalah pemikiran yang kompleks dan selalu memikirkan masa depan. Pemikiran manusia ini membawa berbagai perkembangan di setiap aspek, termasuk ekonomi.

Berbagai tantangan dan peluang menjadikan perkembangan ekonomi global mengalami perubahan yang signifikan. Perkembangan ekonomi terdorong oleh munculnya teknologi-teknologi baru yang mengubah kebutuhan konsumen, sehingga datangnya ekonomi kreatif menjadikan kekuatan utama dalam ekonomi global saat ini.

Artikel ini akan membahas pentingnya dan bagaimana peran ide dalam ekonomi kreatif, sebagai harapan kepada para pembaca memahami seberapa berharganya ide, sehingga dapat menghasilkan inovasi baru untuk mengambil peran dan bertahan pada zaman perkembangan ekonomi global yang masih berlanjut.

Definisi Ekonomi Kreatif dan Ide Serta Keterkaitan Satu Sama Lain

Ekonomi kreatif menurut pemahaman saya adalah keterlibatan sebuah kreatifitas, inovasi dan kemahiran seorang individu yang dapat menghasilkan nilai ekonomi. Ekonomi kreatif mampu menghasilkan sebuah produk, baik itu berupa barang maupun layanan yang lebih menarik daripada sebelumnya.

Sedangkan ide menurut pemahaman saya merupakan kumpulan data-data dalam memori manusia yang koheren sehingga muncul sebuah pemikiran baru. Maka, dalam pencarian ide, harus lah memiliki banyak literasi dan pengalaman.

Ekonomi kreatif dan ide tentunya saling berkaitan satu sama lain. Pemicu dasar kreatifitas adalah sebuah ide. Jadi, Ide dalam ekonomi kreatif merupakan sebuah gagasan atau konsep yang melibatkan munculnya kreatifitas guna menghasilkan dan mengembangkan nilai produk.

Gagasan atau konsep dalam ekonomi kreatif biasanya berkaitan dengan hal-hal seni, budaya, atau hal unik. Dan tentu saja memilki poin tertentu yang membedakan dengan produk terdahulu atau yang sudah ada.

Inti dari ekonomi kreatif adalah menjual ide. pelaku-pelaku ekonomi kreatif bersaing mengeluarkan ide yang paling menarik untuk memikat para konsumen. Apalagi pada zaman globalisasi saat ini.

Contoh Study Kasus 

Sebuah kafe sudah menjadi tempat yang umum diketahui banyak orang. Target pemasarannya biasanya adalah anak muda. Berbagai aktifitas dilakukan dalam kafe, misalnya nongkrong bareng teman, me time, bahkan ada yang mengerjakan tugas di kafe.

Satu kota bisa saja memiliki lebih dari tiga kafe. Jika pemilik kafe menerapkan konsep ekonomi kreatif, yaitu membuat karakter tersendiri bagi kafenya, maka para calon customer bisa mengenal ciri khas dari kafe tersebut.

Kita misalkan kafe A dan B berjejer di pinggir jalan. Kafe A lebih ramai daripada kafe B. banyak motor parkir di depan kafe A. Sementara kafe B jarang ada pengunjung, tetapi pengunjung kafe B biasanya membawa mobil.

Hal ini karena adanya segmentasi pasar. Kafe A dan B sama-sama memiliki untung dengan caranya masing-masing. Kafe A selalu banyak pelanggan karena target pasarnya adalah golongan kelas menengah ke bawah. Kafe B tidak selalu ramai, tetapi sekali ada langsung untung karena target pasarnya adalah kelas menengah ke atas.

Hal ini menandakan ekonomi kreatif tidak hanya membicarakan memburu pelanggan paling banyak, tetapi mencari cara agar mendapatkan keuntungan melalui ide.

Berbagai negara bersaing satu sama lain untuk menonjolkan kemenarikan negaranya menggunakan ekonomi kreatif. Contohnya saja sebuah tren K-POP dari Korea Selatan yang membeludak hampir ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Bukan hanya dampak musik dalam K-POP, melainkan cara berpakaian idol juga banyak ditiru kalangan pecinta K-POP. Agensi-agensi yang menaungi para idol K-POP, saling beradu ide konsep dalam menonjolkan artist mereka.

Bahkan saat ini ada grup idol K-POP yang membawa kembali tren lama, seperti New Jeans dan Riize. Mereka menggaet konsep idol tahun 90-an, mulai dari musik, pakaian dan MV (Music Video).

Tidak berhenti di situ, album idol K-POP memiliki ciri khas daripada penyanyi-penyanyi lainnya. Mereka menambahkan PC (Photo Card) idol yang bersangkutan atau stiker-stiker lucu yang disenangi para penggemar. Bentuk dari album mereka pun pasti berbeda dari setiap perilisan album sebelumnya dan pastinya unik.

Para penggemar yang mengetahui hal ini pastinya tidak segan untuk mengeluarkan uang mereka demi mendapatkan edisi album terbaru. Padahal secara logika, semua orang bisa mendengarkan lagu idol K-POP tersebut di Youtube dengan gratis.

Selain itu foto-foto para idol bisa ditemukan di mesin pencarian seperti Google. Secara tidak sadar hal ini merupakan cara para agensi idol K-POP menciptakan sikap konsumtif kepada para penggemar.

K-POP juga menyebarkan atau meningkatkan daya tarik budaya Korea Selatan kepada dunia. Entah itu dari segi fashion, tutur kata, selera musik serta cara menari idol diketahui dan ditiru oleh penggemar penjuru dunia.

Hal ini menandakan melalui ide, ekonomi kreatif dapat menghasilkan produk unik, menciptakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan daya tarik budaya.

Tantangan dalam Memanfaatkan Ide dalam Ekonomi Kreatif

  •  Kendala hak cipta

Dari contoh studi kasus di atas, terlihat persaingan kuat antar individu melalui ide. Pelaku ekonomi kreatif tidak hanya satu atau dua individu, sehingga peluang untuk mendapatkan ide baru semakin kompleks.

Tidak jarang ada plagiarisme ide dalam ekonomi kreatif. Mungkin jika menjadikan panutan tidak masalah, tetapi jika sampai mencuri brand nama produk, itu tidak bisa dimaafkan.

Contoh umum plagiarisme biasanya musik. Setiap baris melodi berharga bagi produser musik. Maka ada baiknya mengurus hak cipta untuk melindungi ide yang sudah menjadi konsep sebuah produk.

  • Keberlanjutan ide kreatif dalam jangka panjang

Konsisten adalah hal yang penting di sini. Sebagus apapun ide individu, jika tidak konsisten, maka hal itu percuma saja. Kreatifitas harus sering dilatih.

Jangan malas untuk mengikuti perubahan lingkungan sekitar. Riset pasar diperlukan untuk mengetahui selera calon customer agar sesuai dengan minat target pasar.

Segmentasi pasar ini dapat membantu keluarnya ide-ide baru. Dengan ini, keberlanjutan ide kreatif bisa terjaga dalam laju ekonomi yang terus berubah.

  • Keterbatasan sumber daya dan akses modal

Selain dua hal di atas, hal yang menjadi kendala dalam mengembangkan ide kreatif adalah keterbatasan sumber daya dan akses modal. Keterbatasan disini mengacu pada anggaran, tenaga kerja, waktu dan juga fasilitas.

Keterbatasan tersebut dapat menghambat berjalannya pengembangan dan produksi ide kreatif yang akan dipasarkan. Jika produksi semakin besar, maka diperlukan pembentukan organisasi, sehingga harus mencari akses modal.

Akses modal bisa didapatkan melalui pinjaman, investor maupun donatur. Hal ini diperlukan untuk mengubah bentuk ide menjadi nyata. Maka pencarian investor ini merupakan tantangan besar dalam ekonomi kreatif agar tetap bisa mengembangkan ide kreatif.



Kesimpulan

Peran ide dalam ekonomi kreatif sangat penting. Ide menjadi sumber dasar terbentuknya kreatifitas dan inovasi untuk menghasilkan dan mengembangkan sebuah produk. Melalui ide, nilai ekonomi suatu produk, baik berupa barang maupun layanan, dapat meningkat.

Namun dalam mewujudkan bentuk nyata dari ide, harus mengatasi tantangan-tantangan yang ada. Hak cipta harus ditegakkan, jaga keberlanjutan ide kreatif dalam waktu jangka panjang, dan carilah para investor yang mau mendanai.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun