Mohon tunggu...
Wahyuni Tri Erna
Wahyuni Tri Erna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasantri di Daar al-Qalaam Semarang

Penulis adalah Mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang. Karya Buku: Generasi Melek Lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Menjadi Introvert adalah Kesalahan?

7 Juli 2023   20:05 Diperbarui: 7 Juli 2023   20:08 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap manusia pasti memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Satu manusia dengan manusia yang lain tidak bisa disamakan. Justru dengan adanya perbedaan tersebut membuat mekanisme kehidupan menjadi lebih indah. Namun, terkadang masih ada beberapa oknum manusia yang bertindak rasis. 

Ada manusia yang menjatuhkan, mengolok-olok, merundung manusia lain yang dianggap berbeda pandangan dengannya, baik itu karena ras, warna kulit, agama, bahkan kepribadian. Padahal, hal itu jelas-jelas dilarang oleh hak asasi dan agama. 

Kini kita mengetahui beberapa tipe kepribadian yang cukup terkenal di masyarakat, misalnya adalah: ambivert, introvert, dan ekstrovert. Kepribadian yang akan penulis ulik kali ini adalah introvert. 

Menurut Carl Jung (1920) dalam bukunya berjudul Psychologische Typen, pribadi yang introvert adalah orang-orang yang mendapatkan semangat jika diberikan waktu untuk menyendiri, bertolak belakang dengan orang-orang ekstrovert yang justru merasa paling hidup saat berada di keramaian. 

Orang-orang yang memiliki kepribadian introvert biasanya diidentikkan dengan sifat pendiam, pemalu, dan tidak suka berteman. Padahal tidak selamanya seperti itu. Orang yang memiliki kepribadian introvert pun masih membutuhkan interaksi sosial, meskipun dalam bentuk yang berbeda dengan orang-orang ekstrovert.

Orang introvert juga lebih suka mengamati sesuatu daripada berinteraksi, bukan karena takut atau tak acuh tetapi mereka akan lebih berpikir dulu secara matang sebelum memulai suatu tindakan. Mereka cenderung lebih suka menjadi pendengar daripada berbicara banyak hal apalagi hal tersebut adalah tidak penting. 

Mereka akan berbicara terutama tentang hal pribadi hanya kepada orang-orang tertentu yang sudah dekat dengannya. Sebab, orang introvert akan bertindak biasa dengan dunianya saat tidak dibutuhkan, dan akan bertindak sangat luar biasa total ketika saat dibutuhkan. Jadi, mereka selalu dapat menemukan kebahagiaannya di momen apapun.

Terdapat stigma yang berkembang di masyarakat bahwa menjadi orang introvert adalah sebuah kesalahan. Namun, apakah hal tersebut sepenuhnya benar? Sebelum menjawabnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa sebab-sebab yang melatarbelakangi seseorang menjadi introvert. Beberapa penyebab seseorang menjadi introvert:

1. Lingkungan keluarganya dan kepribadiannya.

2. Memiliki rasa malu untuk melakukan segala hal.

3. Tidak memiliki rasa percaya diri didepan publik.

4. Kehilangan seseorang yang dicintai.

5. Lingkungan hidup yang tidak mensupport.

6. Adanya trauma bully dimasa lalu.

7. Kekurangan kasih sayang orang tua

Setelah melihat latar belakang di atas, kita seyogyanya tidak serta merta menjudge orang introvert. Banyak diantara merekaa yang mempunyai masa lalu yang kelam hingga menjadikan mereka menjadi pribadi demikian. Bahkan tahukah kamu bahwa orang esktrovert seketika juga dapat berubah menjadi introvert. 

Jadi, yang harus dilakukan justru terus mensupport dan memberikan mereka ruang untuk berkembang, bukan justru merundungnya karena menjadi orang introvert bukanlah kesalahan.

Bila dirimu saat ini menjadi orang introvert, kamu tidak perlu risau. Kamu jangan merasa insecure dan merasa hina karena kepribadian introvert bukan merupakan sebuah kesalahan. 

Introvert bukanlah sebuah kelemahan atau kekurangan yang harus dihindari. Mereka hanyalah individu yang sangat berhati-hati dalam melakukan segala aktivitas, meskipun begitu mereka merupakan individu yang sangat perhatian.

Apapun kepribadian yang ada dalam diri kita, harus kita syukuri. Yang terpenting, kepercayaan diri dan pengetahuan harus tetap terarah. Dan perlu diingat, menjadi introvert bukan berarti menjadi sosok yang pemalu. Tetaplah melangkah maju, meskipun dengan gaya dan pandangan yang berbeda. Wallahu a'lam bi al-shawaab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun