Mohon tunggu...
Wahyuni Sitoresmi
Wahyuni Sitoresmi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mulai dari Diri Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara

11 Juli 2024   19:52 Diperbarui: 11 Juli 2024   20:01 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan Pembelajaran Khusus:  Peserta mampu membuat refleksi diri tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara 

SOAL 1

1. Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?

2. Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?

3. Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?

JAWABAN

Ki Hadjar Dewantara meyakini jika salah satu kunci untuk menciptakan Indonesia yang beradab adalah melalui pendidikan. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan harus holistik atau menyeluruh, mencakup aspek fisik, intelektual, emosional dan spiritual. Jadi, pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan akademis saja, tetapi juga melibatkan pengembangan karakter individu dan kepribadian untuk membentuk siswa yang bukan hanya unggul secara akademis saja tetapi juga berkepribadian dan berkarakter baik. 

Peran guru selaku pendidik adalah mampu melayani berbagai kebutuhan peserta didik. Dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan ide, bakat, minat dan berpikir kritis serta kreatif. Dan mengarahkan siswa untuk berperilaku positif dengan memberi contoh langsung di sekolah, seperti sikap saling menghormati dan toleransi. Karena itu, pendidikan memiliki peran penting untuk mewujudkan generasi suatu bangsa yang berkualitas dan berkarakter tanpa meninggalkan budayanya.

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara masih relevan dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini adalah pendidikan terpusat pada siswa untuk mengembangkan pengetahuan akademisnya dan membentuk karakter dan kepribadian siswa. Apalagi Indonesia merupakan negara Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki beragam budaya, suku, alam dan geografis yang berbeda. Sehingga Pendidikan dapat dikembangkan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan berpusat pada siswa Dimana siswa menjadi perhatian utama dan belajar memecahkan masalah dengan berkolaborasi, bekerjasama dengan teman-temannya. Guru berperan untuk mengarahkan siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Di sekolah saya juga menerapkan kurikulum merdeka dimana pembelajaran berpusat pada siswa. Saya secara bertahap dan perlahan menerapkan pembelajaran yang terpusat pada siswa dengan harapan siswa dapat terbentuk menjadi manusia yang berkarakter baik dan berpengetahuan luas. Sekolah saya juga fokus pada penguatan pendidikan karakter, seperti toleransi, nilai-nilai Pancasila dan gotong royong, sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan holistik yang tidak hanya fokus pada pengembangan intelektualitas, tetapi juga pengembangan karakter, moral, dan spiritualitas anak. Untuk menghargai kebudayaan dan bahasa daerah, di sekolah saya juga menggunakan bahasa daerah dalam proses pembelajaran, agar siswa tidak melupakan bahasa dan budaya mereka.

Sebagai seorang guru, saya merasa belum melaksanakan pemikiran Ki Hadjar Dewantara secara keseluruhan, namun saya perlahan mempelajari dan menerapkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam melaksanakan konsep merdeka belajar dan memperbaiki atau merubah cara mengajar saya. Misalnya dengan merefleksi cara mengajar saya, apakah sudah dapat mengakomodir kebutuhan siswa secara keseluruhan atau belum. 

Apakah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami siswa dengan baik? Atau apakah selama pembelajaran berlangsung, saya telah memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran? Namun saya berharap, dengan mempelajari proses pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, maka saya bisa memahami kebutuhan belajar siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran agar siswa menjadi cerdas secara intelektual dan berbudi pekerti luhur, serta berkepribadian baik.

SOAL 2

1. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?

2. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

3. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

JAWABAN

Sebagai seorang pendidik, saya ingin diri saya mampu memahami dan menerapkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam proses pembelajaran yang saya lakukan dan membuat siswa berada di lingkungan yang nyaman agar siswa dapat berkembang dengan kemampuannya sendiri jika lingkungan sekolahnya dapat menjadi tempat nyaman untuk belajar dan merasakan perasaan yang aman.

Harapan yang ingin saya lihat pada murid-murid saya setelah mempelajari modul ini adalah murid-murid saya mampu mengembangkan kemampuannya, berpikir kritis, kreatif, kerjasama, empati, toleran, berkata sopan dalam lingkungan dengan budaya positif. Selain itu saya berharap mereka mampu untuk mengembangkan motivasi diri dan rasa percaya diri pada kemampuan mereka untuk mencapai tujuan dan cita-cita mereka, serta memiliki semangat yang kuat untuk belajar dan berkembang. 

Kemudian, saya juga berharap budaya positif yang saya ajarkan dapat memotivasi mereka dalam belajar dan menjadikan mereka sebagai pembelajar seumur hidup. Dan saya ingin melihat murid-murid saya terus mencari pengetahuan baru, bertanya, dan berpikir kritis tentang dunia di sekitar mereka agar dapat menjadi individu-individu yang bermafaat bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitar mereka.

Saya mengharapkan dalam modul ini tersedia kegiatan dan materi tentang contoh-contoh praktik baik tentang cara menumbuhkan budaya positif di sekolah, tersedianya waktu lebih untuk berbagi pengalaman antara teman-teman Calon Guru Penggerak, Instruktur dan Fasilitator terkait praktik-praktik baik dalam mewujudkan budaya positif sekolah sehingga saya mempunyai gambaran dan mampu saya terapkan di sekolah dengan lebih baik lagi. 

Dengan berbagi pengalaman, saya mendapatkan wawasan baru tentang proses pembelajaran di kelas, budaya positif di sekolah dan masukan-masukan yang sangat bermanfaat untuk perbaikan diri saya. Materi tentang manajemen kelas, manajemen emosi dan cara untuk menghadapi karakter siswa yang bermacam-macam. Manfaat yang saya harapkan adalah adanya perubahan pada diri saya untuk selalu menjadi guru yang bisa menciptakan budaya positif di kelas dan sekolah dengan menerapkan apa yang saya peroleh dari modul ini sehingga saya bisa menjadi guru yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun