Beli Durian, Cuma Makan Buahnya? Mahal Banget!

Sesampainya di sekolah, saya menawarkan semua guru yang sudah hadir untuk mencoba kripik tersebut dan meminta mereka menebak kripik apa itu? Jawaban yang bervariatif dan unik mereka sampaikan menggelitik perutku, ada yang menjawab kripik jengkol, kripik biji nangka, kripik anggur, kripik ubi, dan lain-lain. Saat saya sampaikan bahwa itu adalah kripik biji durian tak sedikit yang terheran-heran. 

Sambil sedikit bercanda, saya katakan saya sedang mempraktikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Hidup Berkelanjutan tentang Reuse, Reduce, dan Ricycle  yang sudah dilaksanakan di sekolah pada bulan November 2022 lalu. hehe..

Tepat jam 15.00 WIB kami pulang ke rumah. Saya dengan semangat berjalan ke rumah karena akan segera eksekusi kulit durian. Sesampainya di rumah, Salma memberikan cerita kesannya tentang kripik biji durian yang dibawa ke sekolah. Semua temannya senang bahkan gurunya mencicipi dan merespon baik dengan kalimat "enak banget, Salma". 

Salma memberikan ide agar kami memproduksi lebih banyak kripik biji durian dan dipasarkan. Saya hanya tersenyum dan  semakin bersemangat untuk mengolah kulit durian. 

Saya ambil satu potong kulit durian dan dicuci bersih lalu saya potong kecil-kecil kemudian saya hancurkan dengan blender kapsul. Saya tambahkan sedikit sabun cair agar teksturnya lembut. kemudian saya memakaikan bubur lembut kullit durian tersebut ke wajah saya yang kebetulan ada beberapa jerawat. Saya pakai berulang-ulang hingga jerawat yang menempel di wajah mengering dan musnah. 

Wah, masker kulit durian ini cukup ampuh membunuh jerawat bahkan tidak menimbulkan efek samping. Namun, bau yang dikeluarkan masih seperti bau durian pada umumnya. Sisa masker tersebut saya simpan di kulkas agar tetap bisa dipakai dan tidak basi.  

Wah, teman dumay yuk manfaatkan durian bukan hanya dagingnya saja, ternyata biji dan kulitnya yang sering kita buang sangat banyak manfaat. Salam literasi