jawaban :"Udah sana pergi tidur,aneh-aneh aja pertanyaan kamu".
 Dan ini realita yang pernah saya saksikan sendiri.
Menurut saya,ketika seorang anak bertanya kita sebagai orang tua harus meresponnya dengan sikap yang positif bukan sebaliknya,karena dengan merespon pertanyaan anak-anak dengan ,sikap yang positif maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang aktif dalam belajar,seperti akitf dan sering bertanya ke guru tentang hal yang ia belum paham dan juga tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.dan juga sebaliknya jika seorang anak bertanya dan orang tuanya merespon dengan sikap yang negatif maka anak itu akan tumbuh menjadi pribadi yang pemalu dan kurang percaya diri.
Banyak bertanya juga akan menstimulasi kreativitas anak. Menurut penemu mind map, Tony Buzan, memaparkan hasil studinya terhadap berbagai kelompok umur tentang kreativitas. Soal-soal yang diberikan meliputi kecepatan berpikir, orisinalitas, berimajinasi, membangun koneksi, fleksibilitas dan lain-lain. Penilaian semua komponen tersebut diberikan angka tertinggi 100. Bagaimana hasilnya ? Nilai tertinggi ternyata diraih oleh anak usia dini dibawah 6 tahun dengan nilai 95 %. Nilai tertinggi kedua diraih oleh anak SD sebesar 75 %, SMP 50 %, Universitas 25 % dan orang dewasa 10 %. Ternyata kreativitas manusia paling subur ketika usia dini dan semakin menurun dengan bertambahnya usia.Â
Menurut penelitian terbaru di Inggris, dalam sehari selama 12 jam terhitung dari waktu sarapan hingga makan malam, para ibu bisa dibombardir sekitar 300 pertanyaan dari anaknya. Bahkan anak perempuan usia 4 tahun bisa memberikan 390 pertanyaan pada ibunya dalam sehari. Ini artinya setiap dua menit 36 detik sekali, muncul satu pertanyaan dari anak untuk ibunya.
Penelitian yang dilansir oleh yahoo news ini dilakukan terhadap 1.000 orang ibu dan anaknya yang berusia 2-10 tahun. Uniknya, sebanyak 82 persen anak cenderung suka bertanya pada ibunya terlebih dahulu daripada ayah. Sebab 24 persen dari anak tersebut mengaku jika bertanya pada ayah, jawabannya selalu sama, "Tanyakan pada ibumu." Jadi anak-anak akan lebih senang bila bertanya langsung kepada ibunya.
Dan sebagai orangtua harus lebih berhati-hati dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan anak-anak.Mengapa?
Karena, Proses berpikir otak pada kondisi ini sangat pesat. Ketika rasa ingin tahunya besar, maka informasi akan tersimpan sangat kuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah bila menghadapi berbagai pertanyaan anak. contohnya kita asal-asalan dalam menjawab pertanyaan anak-anak, itu bisa berakibat fatal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H