"Ma itu apa ya,terus itu untuk apa?
"Ma kok malam gelap sih?
''Ma tuhan tuh dimana sih?
Itulah pertanyaan  yang sering dilontarkkan anak-anak.Setiap orang tua pasti pernah merasakan masa-masa ketika anaknya senang bertanya. Bertanya tentang hal apa saja, yang anaknya ingin tanyakan. Bila jawaban yang diperoleh dirasa belum puas maka anak akan terus bertanya sampai ia benar-benar merasa puas. Adakalanya orangtua merasa kesal, tidak sabar bahkan bisa memarahi anak kalau anaknya bolak-balik bertanya. Atau ada juga yang bilang kalau anaknya itu cerewet atau bawel.
seorang anak yang sering bertanya ,harus orantua hadapi dengan sikap yang positir bukan sebaliknya.
Dan waktu itu saya pernah menyaksikan langsung keresponan orang tua ketika anak-anak bertanya dan saya mendapati 2 perbedaan dalam merespon pertanyaan anak-anak,yaitu merespon dengan sikap negatif dan sikap positif .
Ini untuk respon orangtua yang positif
"Ma pohon kelapa kenapa tingginya gak sampai dilangit?
jawaban :"ooo, kalau pohon kelapa itu tumbuh dan tingginya hanya sampai segitu nak,gak bisa tingginya sampai langit."
 ini untuk respon orangtua yang negatif
"Ma itu bulan kok diatas terus gak turun-turun"?