Mohon tunggu...
Wahyuni Aristiaaa
Wahyuni Aristiaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

My Success Is Only by Allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenali Diri Melalui Teori Identitas Manuel Castells

27 Oktober 2022   01:13 Diperbarui: 27 Oktober 2022   01:16 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama               : Wahyuni Aristia

NIM                  : 21107020027

Semester        : 3

Prodi                : Sosiologi

Mata Kuliah  : Teori Sosiologi Modern

Dosen penguji : Bapak B.J.Sujibto, S.Sos., M.A.

Tulisan ini dibuat atas dasar memenuhi tugas  "Ujian Tengah Semester"

Sebelum melakukan wawancara penulis menjelaskan secara umum kepada informannya mengenai teori identitas Manuel Castells dengan tujuan supaya antara penulis dan informan tidak terjadi diskomunikasi. Penyamaan sudut pandang menjadi hal penting ketika membahas suatu bidang keilmuan. 

Dalam hal ini yang menjadi acuan definisi dari identitas menurut Manuel Castells adalah bahwa identitas adalah sumber makna dan pengalaman orang (Berhu et al., n.d.). Tulisan ini akan lebih memfokuskan pada salah satu buku Manuel Castells yakni karyanya yang berjudul The Power of Identity. 

Berbicara mengenai identitas sudah tentu yang akan menjadi objek utama adalah aktornya. Castells dalam sub bab The construction  of Identity dalam buku The Power of Identity mengatakan bahwa peran juga merupakan bagian dari identitas.

 "selain sebagai mahasiswa saya juga seorang santri, dalam masyarakat saya juga diakui sebagai bagian dari mereka, saya sering ikut serta dalam kegiatan di Masjid Darul Iqrom"

Begitulah jawaban dari salah satu pertanyaan yang saya ajukan. Dalam hal ini, terlihat bahwasannya identitas sangat berkaitan dengan peran yang mana si informan dapat dengan gemblengnya menjelaskan identitasnya hanya dengan menyebutkan perannya baik sebagai individu atau pun dalam bermasyarakat.

Kemudian berdasarkan bacaan penulis dalam terjemahan buku The Power of Identity yang dimuat di web Schrib bahwasannya teori identitas Castells ini lebih merujuk pada masyarakat modern yang notebenya merupakan masyarakat yang sudah akrab dengan teknologi informasi terkhusus internet (Ii, 2004).

" ya tentu, sebagai seorang mahasiswa apalagi pasca pandemi dimana kita tu kayak ga bisa lepas dari yang namanya gadget. Salah satu penyebab kita tuh ga bisa jauh-jauh dari gadget ya karena tuntutan kuliah online juga sih menurutku. Nah ketika pandeminya udah reda, eh malah kebiasaan saat pandemi tetap melekat pada diri. Di kuliah juga internet menjadi hal yang dibutuhkan juga buat cari sumber bacaan, referensi, dan lain-lain. Jadi ya begitulah bentukan dari society 4.0 menuju society 5.0"

Berdasarkan jawaban di atas setelah penulis analisis sebenarnya juga terdapat satu proses dimana informan mengalami yang namanya pencarian identitas yakni ketika informan kesusahan dalam membedakan antara kebiasaan pandemi dengan sesudah pandemi. 

Agaknya teori identitas Castells ini begitu sejalan dengan masyarakat 4.0 yang disinggung oleh informan. Dilihat dari kehidupan nyata, masyarakat generasi sekarang begitu terikat dengan internet dan media sosial. Identitas kolektif Castells agak sedikit berbeda dengan pendekatan sosiologi sebab Castells lebih memfokuskan pada pemaknaan. 

Disini castells menawarkan tiga pemikirannya mengenai bentuk identitas yakni Legitimizing identity, Resistance identity, dan Project Identity (Ii, 1993).

Penulis mengenal teori Identitas Manuel Castells ini melalui beberapa jurnal dan artikel di internet yang berkaitan dengan bukunya "The Power of Identity". Perlu diketahui, Manuel Castells lahir di kota Hellin, provinsi Spanyol dari Albacete (La Mancha) pada 09 februari 1942. 

Pada masa kecilnya beliau pernah tinggal di Albacete, Madrid, Cartagena, Valencia dan Barcelona. Sejak usia lima belas tahun beliau mulai tertarik pada politik. Manuel Castells lulus di Sorbonne pada usia dua puluh tahun.

Kemudian beliau menulis gelar doktor di bidang sosiologi di Universitas Paris. Salah seorang gurunya adalah Alen Turen. Pada dua puluh empat tahun, Castells telah menjadi instruktur di beberapa universitas Perancis..

Dia kemudian menjadi dosen di Sekolah Pascasarjana Ilmu Sosial, di mana Castells bekerja sampai tahun 1979. Pada tahun 2001 ia diangkat sebagai profesor di Barcelona. Lembaga ini disebut Universitas Terbuka. 

Selain itu, ia diundang untuk kuliah di banyak sekolah tinggi di seluruh dunia. Sejak tahun 2003, Castells menjadi profesor komunikasi di University of Southern California. Beliau juga menjabar sebagai kepala Pusat Diplomasi Publik di lembaga ini.

Referensi

Berhu, B., Untu, U., Usia, I., Per, P., & Inf, I. (n.d.). The Power P ower of Identity.

Ii, B. A. B. (1993). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Identitas Manuel Castells. 1984. http://digilib.unpas.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunpaspp-gdl-novywuland-6390#.VjnJ49IrLMw

Ii, B. A. B. (2004). BAB II. IDENTITAS dan KEBALIAN. III, 15--44.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun