Aku melihat dan memperhatikan banyak sekali orang-orang yang meninggal karena pembunuhan, terlebih lagi itu orang yang saya tahu.
Aku melihat dan memperhatikan banyak sekali rakyat yang melarat, menangis dan merintih kesakitan.
Aku merasakan, apa yang di rasakan. Ada sesuatu yang bekobar dalam dada, seperti api yang bergejolak, kemudian aku memutuskan untuk membuat perubahan, namun sekarang aku harus belajar memahami kehidupan.
Sekarang aku adalah seorang mahasiswa hukum di uin Raden Fattah Palembang. Aku kuliah bukan untuk bekerja, aku kuliah untuk perubahan.
Aku ingin membuat lembaga hukum yang bisa membantu rakyat banyak tanpa pamrih, yang nama nya tersandang nama kakek saya.
Aku ingin membuat rumah sakit khusus yang didalam nya terdapat harapan-harapan, kebahagiaan dan tampah pamrih.
Aku ingin membuat perusahaan yang besar sehingga bisa membantu rakyat banyak dalam mencari nafka.
Aku ingin membuat sekolah untuk rakyat seperti yang dibuat oleh tan malaka, yng didalam nya terdapat orang-orang intelektual dengan harapan besar dan memiliki kemajuan untuk negeri kita tercinta ini.
Aku ingin pendamping hidup yang menyayangi keluarga ku, dan aku dengan segalah kekurangan serta Mensuport, sudah cem itu saja keinginan ku.
Jika bergerak memilih arti? Kenapa memilih diam dan mati. Belajarlah memahami, merefleksi, dan merevolusi adalah jiwa seorang manusia yang pemberani.
Bukan anak ningrat tapi harus kuatkan tekad, bukan super hero tapi pantang tunduk pada ego. Hanya anak petani yang selalu ingin memahami dan mencoba menghayati dari setiap surat-surat tersembunyi