Mohon tunggu...
Wahyu Mikael Andre Siallagan
Wahyu Mikael Andre Siallagan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wadah Dialetika

#BegitulahKuraKura #OpiniPribadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Perempuan dan Pohon Cemara (2)

11 Juni 2020   20:28 Diperbarui: 11 Juni 2020   21:02 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKRONIM

Rindang pohon kala itu
Entah kemana angin berhembus
Gelegar guntur tak bikin surut

    Imaji liar kesana kemari
    Naluri kuat harus dia

Ada kalanya sejenak untuk hening
Anggap saja sebagai misteri pandora

    Relung yang dalam bagai palung
    Nyatanya semakin jua tak berdasar
    Apabila terjatuh takkan sanggup bangkit

Hati yang sudah lacur terpaut
Ambil saja jangan hiraukan kembali
Simpan jikalau memang layak disimpan

    Paras manis perempuan itu
    Ukiran terindah dari Sang Pemilik Hidup

Rindu masih selalu terpahat
Bukan hanya pada sekelebat

    Angkuhku ingin selamanya !!!

pada secangkir sanger mini,
29/05/2020; 21;00
WMAS

#BegitulahKuraKura

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun