Sebait tulah suci di induk peradaban
Mengurai kembali dalam angan dan relung sukma
Tentang seonggok prasetia teruna
Mengatasnamakan tanah air, tumpah darah nan bahasa
Napas menderu, menuntut satu meski senjang dimana-mana
Menenteng tonggak pergerakan dalam pancuran darah muda
Gelagat kristalisasi jiwa, nyata menggelora
Menumbangkan keegoisan, menabur altruisme paling eksotis
Kala satu abad lampau
Lamun, semesta telah menyulap peradaban
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!