Kata konkret adalah kata yang acuannya nyata atau dapat diserap oleh pancaindera manusia. Kata konkret merupakan cara yang dilakukan penyair dalam mengartikan suatu kata secara menyeluruh. Dalam puisi Gugur kata konkret dapat ditunjukkan dari adanya kata 'ia' yang menggambarkan seorang pejuang yang berusia senja, namun tetap semangat dan pantang menyerah memperjuangkan tanah airnya, yaitu tanah Ambarawa, Indonesia. Selain itu, adapula kata lain seperti 'bedil', 'musuh', 'kota', 'pemuda', 'anaknya', 'malam', 'badan', 'tanah', 'api', 'bajak', dan 'benih'. Adapun, kata kunci yang dapat menggambarkan peristiwa yang ada dalam puisi adalah kata 'merangkak', 'maut', dan 'menutup matannya.
- Gaya bahasa
Gaya bahasa atau majas merupakan penggunaan bahasa yang bersifat seolaholah menghidupan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa yang figuratif.
- Majas repetisi merupakan gaya bahasa yang menunjukkan adanya pengulangan pada kata, frasa, atau klausa yang sama. Dalam puisi Gugur karya W.S. Rendra, majas repetisi ditunjukkan oleh larik /ia merangkak/di atas bumi yang dicintainya/ yang disebutkan berulang kali. Makna dari kalimat tersebut adalah seorang pejuang bangsa yang tengah berjuang di atas bumi yang dicintainya.
- Majas paralelisme adalah gaya bahasa yang menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar. Adapun, ditilik dari polanya, larik pada puisi ini menunjukkan adanya majas jenis anafora karena mengandung pengulangan di awal baris.
Bumi yang menyusui kita
dengan mata airnya.
Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
Bumi kita adalah kehormatan.
Bumi kita adalah juwa dari jiwa.
Ia adalah bumi nenek moyang.
Ia adalah bumi waris yang sekarang.
Ia adalah bumi waris yang akan datang."
- Majas personifikasi adalah gaya bahasa perbandingan yang mengubah benda mati seolah-olah memiliki sifat atau bertingkah laku layaknya manusia. Dalam puisi Gugur karya W.S. Rendra, majas personifikasi ditunjukkan oleh larik berikut ini
Bumi berpeluh dan terbakar
Kerna api menyala di kota Ambarawa (bait kelima)
Wahai bumi yang indah,
kita akan berpelukan buat selama-lamanya ! (bait keenam)
- Majas simbolik adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang untuk menyatakan maksud. Dalam puisi Gugur karya W.S. Rendra, majas simbolik ditunjukkan oleh larik berikut ini.
Bagai harimau tua
susah payah maut menjeratnya
Matanya bagai saga
menatap musuh pergi dari kotanya
- Â Rima dan Irama
Rima dan irama merupakan pengolah kata dalam setiap lariknya sehingga terjadi persamaan bunyi baik di awal, tengah atau pada bagian akhir larik puisi. Analisis rima dan irama puisi Gugur  karya W.S. Rendra adalah ditemukan beberapa jenis rima dalam puisi tersebut antara lain sebagai berikut.