Membangun budaya literasi merupakan aspek penting dalam pengembangan kualitas multigenerasi, khususnya di Indonesia. Literasi sendiri menurut Kemendikbud (2016) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara.
Namun, seiring berjalannya waktu, budaya literasi tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis, tetapi lebih luas dari pada itu. Â Masih menurut keterangan Kemendikbud, terdapat enam literasi dasar yang sangat penting untuk dimiliki multigenerasi NKRI, yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.
Secara umum, literasi baca tulis merupakan bentuk literasi paling mendasar dalam kehidupan manusia. Literasi baca tulis menyangkut kecakapan untuk memahami isi teks secara tertulis, baik yang tersirat maupun tersurat. Salah satu wujud pengembangan literasi baca tulis adalah melalui GLS, pengembangan perpustakaan, dan penyediaan buku-buku yang berkualitas. Dengan cara ini, diharapkan para generasi muda dapat membiasakan diri untuk berliterasi, khususnya menulis dan membaca.Â
Hal ini seperti sebuah quotes milik Bapak Ratulisa dari UNS, Dr. Mohammad Rohmadi, M.Hum., membacalah untuk menulis dan menulislah untuk dibaca umat sepanjang hayat. Dari sini kita tidak hanya mendapatkan manfaat berupa tambahan pengetahuan namun juga dapat menebar manfaat kepada manusia lain.
Selain literasi baca tulis, terdapat pula literasi numerasi, yaitu kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol serta berkaitan juga dengan implementasi matematika dasar. Kecakapan ini bukan hanya pemahaman akan rumus semata namun akan diimplementasikan untuk memecahkan berbagai permasalahan praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Kemudian, kita juga mengenal istilah literasi sains yaitu kecakapan untuk memahami berbagai fenomena alam dan sosial di sekitar kita untuk kemudian digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat secara ilmiah.
Lebih lanjut, jenis literasi yang juga memegang peranan penting di zaman sekarang ini adalah literasi digital. Literasi digital dapat didefinisikan sebagai suatu kecakapan dalam menggunakam media digital dengan didasari oleh etika dan rasa tanggug jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi. Saat ini kita seringkali menjumpai penggunaan media-media digital untuk menunjang proses pembelajaran, contohnya melalui akun youtube.Â
Hal ini tentu merupakan wujud dari pengembangan tekonologi yang sangat canggih, yangmana kita tidak bisa mencegahnya. Namun, melalui media digital ini, kita harusnya mampu menangkap peluang yang begitu besar, yaitu menggunakan berbagai media digital untuk memperluas pengetahuan, memberikan manfaat melalui tulisan di media digital, dan aksi-aksi lainnya.
Selain keempat jenis literasi di atas, masih ada dua jenis literasi lain yang tidak kalah penting, yaitu literasi finansial serta literasi budaya dan kewargaan. Sederhananya, literasi finansial berkaitan dengan kecakapan seseorang dalam mengelola keuangan. Adapun, literasi budaya dan kewargaan berkaitan erat dengan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa serta memahami hak dan kewajiban sebagai generasi muda.Â
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang mempunyai keanekagaraman budaya, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk belajar dan melestarikan budaya NKRI. Belajar budaya bisa dilakukan melalui mata pelajaran bahasa, dimana tidak hanya sekedar belajar susunan bahasa, tetapi bagaimana bahasa tersebut dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain dengan melibatkan konteks dan situasi yang berlangsung agar dapat dipahami dengan baik.Â
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa membangun budaya literasi sangat penting untuk kemajuan multigenerasi NKRI. Tidak hanya mencakup literasi baca tulis, namun juga termasuk lima jenis literasi lainnya, yaitu literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewargaan.Â
Keenam jenis literasi ini tentunya saling berhubungan satu sama lain dan sangat penting dipahami di zaman yang serba canggih ini, mengingat di masa sekarang membutuhkan banyak keterampilan  untuk menjadi multigenerasi yang unggul dan berkualitas. Keterampilan ini dikenal dengan keterampilan 4C yang wajib dikuasai oleh para generasi muda, yaitu critical thinking and problem solving, communication, collaboration, creativity and innovation. Pengembangan budaya literasi akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan 4C dan kemajuan multigenerasi NKRI.
Penulis :
Wahyu Fajar Lestari
Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H