Mohon tunggu...
Wahyu Langgeng Prastiyo
Wahyu Langgeng Prastiyo Mohon Tunggu... Guru - Belajar, Mengajar, Romanista, Penikmat Film

Tenaga Pendidik di SMA N 1 Kota Mungkid

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Home Sweet Loan

16 Oktober 2024   22:02 Diperbarui: 16 Oktober 2024   22:11 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Home Sweet Loan, Cermin Sempurna Sandwich Generation

Film ini menceritakan tentang anak bungsu perempuan yang jadi sandwich generation. Ia budak korporat, Ia pejuang hidup, Ia yang bermimpi punya rumah sendiri  tapi keluarganya punya banyak masalah. Sebuah surat cinta untuk pejuang hidup yang pantang menyerah. Sebuah cermin sempurna untuk para Sandwich Generation. Relateable!

Penyutradaraan Sabrina Rochelle Kalangie super bagus.  Ia berhasil menerjemahkan cerita dalam novel karya Almira Bastari dalam medium visual film. Ibarat seorang chef, ia memberi bumbu pengalaman-pengalaman orang lain, lalu dimasak matang, dan bisa dinikmati dalam satu hidangan. Top!

Aktingnya Yunita Siregar sebagai Kaluna juga harus di-highlight di sini. Dia hebat, mampu menggabungkan ekspresi lelah si anak bungsu pengurus rumah dan wanita kantoran yang punya mimpi besar KPR rumah sendiri. Kita bisa dibuat simpati padanya saat di rumah, tapi di lain sisi bisa ikut bahagia ketika melihatnya survey rumah. Banyak adegan memorable. Kelas!

Tidak lupa, OST-nya juga memberi andil besar dalam keberhasilan film ini bercerita. Lagunya muncul dengan nada dan lirik yang mampu memperkuat suasana karakter utama dalam menghadapi masalah-masalahnya.
Dari "Berakhir di Aku" milik IDGITAF,  "Terima Kasih Sudah Bertahan" yang dinyanyikan Ghea Indrawari , hingga "Rumah" lantunan Salma Salsabil. Asik!

Kekuatan lain film ini juga ada pada penataan karakternya dan pemilihan pemerannya. Semua karakter penting dan bisa muncul sesuai porsinya. Meskipun ada karakter yang hanya muncul tanpa bicara, namun fungsinya nyata. Semua pemeran yang terpilih memerankan karakter tepat, tak ada yang meleset. Komplit!

Meski begitu, sebagai catatan ada satu titik kekurangan dari film ini yakni sisi kecil karakter Kaluna yang sedikit kontradiktif. Karakter yang tidak pernah berhutang, tapi ingin KPR rumah dengan segala masalah yang dia punya. Terasa cukup aneh, namun rasanya bisa dimaklumi karena ini keinginan yang berlandas emosional. Bukan Masalah!

Film produksi Visinema ini benar-benar terasa tulus dan dieksekusi lewat penceritaan yang bagus. Amat sayang jika terlewat. Dan semoga film ini bisa masuk FFI!

8/10

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun