Mohon tunggu...
Wahyu Langgeng Prastiyo
Wahyu Langgeng Prastiyo Mohon Tunggu... Guru - Belajar, Mengajar, Romanista, Penikmat Film

Tenaga Pendidik di SMA N 1 Kota Mungkid

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Toko Barang Mantan"

21 Agustus 2024   12:44 Diperbarui: 21 Agustus 2024   12:47 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada mantan yang harus dibuang, ada pula yang kembali berjuang. Berprinsiplah!. ", satu kalimat simpulan muncul dibenak saya setelah menonton film ini.Toko Barang Mantan, film bergenre drama komedi romantis produksi MNC Pictures bercerita tentang Tristan --si legenda cinta di kampus-- , yang tiba-tiba kedatangan Laras, obat candu playboynya di toko miliknya, setelah sekian tahun pisah. Meski premis intinya terdengar klise, alias sangat umum, namun ada beberapa hal yang bisa kita gali dari film ini.

Pertama, dari film ini kita belajar untuk berprinsip dalam hidup. Setiap memgambil sebuah pilihan hidup tentu akan ada risiko yang harus ditanggung. Kedua karakter utama di film ini masih lemah dalam memegang pilihan hidupnya sendiri. Move on, guys and make a progress!

Kedua, perasaan perlu diungkapkan, diucapkan. Sering kali kita malu, gengsi untuk mengutarakan perasaan, hingga akhirnya memilih diam dalam lisan tapi berkata melalui tindakan. Sebagian orang memang membenarkan hal ini, namun frasa sederhana "aku sayang kamu" atau "aku cinta kamu" akan mengikat hubungan antarmanusia lebih bermakna. Say it or you will lose it!

Ketiga, hargai sejarah. Setiap detik yang kita lewati sudah bisa kita sebut sebagai sejarah, tidak bisa kembali. Apalagi peristiwa-peristiwa bermakna yang terjadi berjam, berhari, berminggu, berbulan, atau bertahun-tahun kita lewati, perlu kita bingkai dalam potret kenangan sendiri. Jika maknanya buruk? Kenanglah, bahwa kedewasaan kita tumbuh saat itu. Jika maknanya baik? Syukurilah, bahwa kita pernah melakukan kebaikan. Jika ingin melupakan? Lepaskanlah, berdamailah dengan diri sendiri, Ikhlaskan.

Selain hal di atas, kualitas film ini dapat terjamin dari kualiatas akting para aktor dan aktrisnya utamanya. Seperti biasa, Reza Rahadian dan Marsha Timothi sangat total dalam memerankan karakter mereka. Pemeran pendukung juga tidak ada yang berlebihan, kecuali si Eka, ya, agak lebay. Hehe

Kekurangan film ini terletak pada kualitas penyajian komedinya yang masih kurang "grrr". Selain itu, menurut saya, alur ceritanya agak mudah ditebak, terutama plot bagian akhir. *

Well, bila kamu sedang ingin me-review para mantanmu sekaligus mencari hiburan yang ringan. Film ini layak ditonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun