" Ada apa sebenarnya, Rin? jika memang aku bisa akan kubantu maka akan kubantu."
"Aku kehilangan ibuku waktu sungai meluap tadi, bisa minta tolong carikan ibuku?"
"Baik, aku akan terbang. akan kulihat sekeliling sungai. Semoga bisa kita temukan"
Setelah beberapa saat, Dre kembali dengan wajah kecewa.
"Maaf Rin, aku tidak bisa menemukan ibumu. Tidak ada jejak dan tanda adanya ayam yang hanyut. "
Rin menangis. Dengan wajah amat menyesal akhirnya ia menceritakan hal yang sebenarnya terjadi kepada Mou dan Dre.
"Sebenarnya, pagi tadi aku memutuskan pergi dari kawanan induk dan saudara-saudaraku. Aku marah sekali dengan buku karena ia hanya memerhatikan kelima saudaraku. Aku selalu terlewat saat ibuku menyelimutiku dengan sayapnya saat malam hari. Aku selalu ditinggal saat mereka mencari makan. mungkin itu karena aku yang terakhir menetas. Aku kecewa dengan perlakuan ibuku."
"Kamu masih beruntung punya ibu, Rin. Aku dan Dre sejak lahir tidak mengenal orang tua kami yang sesungguhnya. Kami berjuang hidup sendiri, saling membantu. Aku mencarikan ulat untuk Dre dan Dre mencarikan pohon yang banyak buahnya untuk kumakan. Pulanglah, Rin." Mou mencoba membujuk.
"Iya Rin, Ibumu pasti khawatir. Pulanglah untuk minta maaf dan tidak mengulangi hal seperti ini lagi." Dre juga ikut mearayu.
"Baiklah, terima kasih teman-taman"
Rin akhirnya memutuskan kembali. Setelah beberapa langkah, ia terhenti.