Mohon tunggu...
Wahyu Kurniawan Harly Pratama
Wahyu Kurniawan Harly Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pintar Namun Tidak Berlebihan

Sukses Ketika Apa Yang Di Cita-Cita kan Dapat Terwujud

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pengembangan Teknologi Industri Tahu Desa Dengkol dan Dampak Bagi Desa Dengkol

3 Juli 2022   14:19 Diperbarui: 3 Juli 2022   14:26 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebuah kecamatan yang berada di kabupaten malang telah menjadi KEK( Kawasan Ekonomi Khusus). Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Singosari. Kecamatan Singosari menjadi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) dikarenakan keunggulan geografis ekonomi di kawasan tersebut cukup strategis. Selain itu daerah Singosari juga memilki orieantsi grafis wilayah.yang dimana wilayah tersebut berdekatan dengan Bandara Internasional Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak. Selain itu daerah Singosari juga memiliki koneksi dengan ruas tol Pandaan-Malang. Apabila melihat secara keseluruhan,Malang Raya memiliki IPM(Indeks Pembangunan Manusia) diatas rata-rata provinsi Jawa Timur, sehingga dengan tinggi nya IPM tersebut dapat menjadi modal pengembangan sumber daya manusia potensial khusus nya pengembangan ekosistem digital dan ekonomi kreatif.

Setelah menjadi KEK,pertumbuhan ekonomi pun menjadi pesat di kalangan masyarakat. Tidak ketinggalan dengan salah satu Industri Tahu Putri yang berada di Singosari. Lebih tepatnya industri tersebut berada di kawasan Desa Dengkol,Kecamatan Singosari. Tahu yang telah menjadi sebuah bahan pangan pokok masyarakat inipun tentu menarik perhatian kami dalam melakukan sebuah penulisan terkait bagaimana Industri Tahu Putri yang berada di Desa Dengkol dapat berdiri dan menjadi salah satu pembangkit ekonomi di Kecamatan Singosari terutama di Desa Dengkol.

Pemilik dari Indsutri Tahu ini dikenal dengan Pak Roni yang dimana beliaulah salah satu pembangkit ekonomi yang berada di Desa Dengkol,Kecamatan Singosari. Beliau mengatakan bahwasanya mendirikan industri ini tidak lah semudah yang orang-orang bayangkan. Pak Roni memberikan sebuah cerita singkat bagaimana ia mendirikan industri tersebut,bahkan ia sampai rela menjual sebuah kendaraan berharga nya demi menjalani usaha ini. Tidak terbayang bagaimana ia memulai industri ini dengan susah payah yang akhirnya berkat perjuangan nya dan para pekerja nya, kini industri ini telah berjalan dengan pesat dan telah berjalan selama 7 tahun kurang.

Perjalanan Pak Roni untuk membesarkan home industry tahu tidaklah mudah, Pak Roni mempelajari cara membuat tahu dari salah satu sanak saudaranya dan ikut berjualan bersama saudaranya setelah itu baru membuat home industry tahu sendiri. Home industry tahu yang di jalankan Pak Roni pun memiliki nama yaitu Tahu Putri yang dimana nama Putri di ambil dari nama anak Pak Roni sendiri. Awal mula mendirikan home industry ini Pak Roni harus menjual mobil avanzanya yang pada saat itu nilai jual mobil avanza masih menduduki nilai jual yang tinggi yaitu 100 juta rupiah. Awal berdirinya usaha ini pun Pak Roni ikut turun tangan dalam pembuatannya hinga pada akhirnya Pak Roni kini memiliki pegawai dan sudah tidak ikut andil dalam pembuatan tahu. 

Home industry tahu Putri menggunakan metode tradisional-modern karena alat yang digunakan tidak seluruhnya tradisional dan tidak seluruhnya modern. Alasan utama mengapa tidak menggunakan alat modern semua padahal sudah melewati masa revolusi industry 4.0, karena jika menggunakan alat modern semua akan lama di proses penyaringan yang jika menggunakan alat modern memakan waktu satu hari saja tetapi jika menggunakan alat modern bisa sampai berharihari. 

Proses pembuatan tahu pun tidak mudah dan memakan banyak waktu dimulai dari perendaman kedelai di air biasa yang memakan waktu empat jam tidak boleh kurang tidak boleh lebih karena jika kurang atau lebih maka hasil tidak akan maksimal.

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun