Di era digital yang terus berkembang, webinar telah menjadi salah satu solusi inovatif untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru di Indonesia. Sebagai media pelatihan daring, webinar menawarkan kemudahan akses dan fleksibilitas waktu, sehingga mampu menjangkau guru di berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil. Fenomena ini memberikan dampak positif yang signifikan, terutama dalam mendukung penuntasan tugas administrasi seperti penilaian kinerja melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) sekaligus memperkaya implementasi pembelajaran di kelas. Dengan memanfaatkan teknologi, webinar tidak hanya membantu guru memahami aspek teknis pengelolaan kinerja, tetapi juga menjadi ruang untuk berbagi praktik baik dan inovasi dalam pengajaran. Meskipun demikian, efektivitas webinar tetap dipengaruhi oleh berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan akses internet hingga manajemen waktu yang perlu diatasi untuk mengoptimalkan manfaatnya.
Maraknya webinar telah memberikan pengaruh positif terhadap penuntasan tugas penilaian kinerja di PMM. Berikut adalah beberapa dampak yang signifikan:
1. Peningkatan Pemahaman terhadap Proses Penilaian Kinerja Â
Webinar yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pendidikan, baik pemerintah maupun swasta, banyak membahas cara memanfaatkan fitur di PMM, termasuk Pengelolaan Kinerja. Guru dapat memahami alur perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kinerja secara lebih jelas. Misalnya, webinar yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) kerap memberikan panduan praktis mengenai penyusunan sasaran kinerja berbasis capaian Rapor Pendidikan.
2. Peningkatan Literasi Digital Guru
Sebagai bagian dari ekosistem digital, PMM membutuhkan kemampuan literasi digital yang memadai dari para guru. Webinar membantu guru meningkatkan keterampilan teknologi mereka, seperti cara mengakses dan menggunakan PMM untuk penilaian kinerja. Dalam webinar yang diadakan oleh Kemendikbudristek, misalnya, banyak guru melaporkan peningkatan kenyamanan dalam menggunakan platform digital untuk tugas administrasi.
3. Efisiensi Waktu dan Biaya
Dibandingkan dengan pelatihan tatap muka, webinar memungkinkan guru untuk belajar tanpa meninggalkan tempat kerja atau rumah mereka. Hal ini penting terutama bagi guru di daerah terpencil, di mana akses ke pelatihan langsung sering menjadi tantangan. Dengan demikian, guru dapat lebih cepat menuntaskan tugas mereka di PMM tanpa harus mengorbankan waktu pembelajaran di kelas.
4. Berbagi Praktik Baik
Webinar juga menjadi forum untuk berbagi praktik baik antarpendidik. Guru yang telah sukses memanfaatkan PMM untuk pengelolaan kinerja sering kali diundang sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman mereka. Ini memberikan inspirasi kepada guru lain untuk mengadopsi strategi serupa dalam implementasi tugas dan pembelajaran.
Dampak Webinar pada Implementasi Pembelajaran
Tidak hanya berdampak pada tugas administrasi, maraknya webinar juga memengaruhi implementasi pembelajaran di kelas. Beberapa pengaruh yang terlihat meliputi:
1. Pemahaman Kurikulum Merdeka
Webinar sering kali mengangkat topik terkait implementasi Kurikulum Merdeka, termasuk bagaimana merancang pembelajaran berdiferensiasi, menyusun modul ajar, dan menilai capaian pembelajaran siswa. Dengan memahami pendekatan ini, guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang lebih relevan dan kontekstual di kelas.
2. Inovasi dalam Metode Pengajaran
Banyak webinar memperkenalkan teknologi dan metode pengajaran baru yang dapat diadopsi guru. Misalnya, teknik pembelajaran berbasis proyek (PBL) yang sering diangkat dalam webinar, kini semakin banyak digunakan oleh guru untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
3. Peningkatan Kompetensi Guru dalam Asesmen
Webinar juga membantu guru memahami teknik asesmen formatif dan diagnostik yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini selaras dengan tujuan PMM untuk menjadikan pembelajaran lebih berpusat pada siswa.
Tantangan dan Kendala
Namun, penggunaan webinar sebagai media pelatihan juga menghadapi beberapa tantangan, yaitu:
1. Akses Internet
Tidak semua guru memiliki akses internet yang stabil, terutama di daerah terpencil. Hal ini menjadi kendala dalam mengikuti webinar secara penuh dan memahami materi yang disampaikan.
2. Literasi Digital yang BeragamÂ
Walaupun webinar membantu meningkatkan literasi digital, banyak guru yang masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan teknologi. Mereka yang kurang terbiasa dengan teknologi mungkin merasa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan secara daring.
3. Beban Kerja Guru
Banyak guru merasa bahwa jadwal webinar sering kali berbenturan dengan tanggung jawab lain, seperti mengajar, menilai, atau mempersiapkan materi pembelajaran. Hal ini dapat mengurangi efektivitas webinar dalam membantu mereka menuntaskan tugas.
Menurut Prof. Nunuk Suryani, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, "Webinar adalah salah satu cara paling efektif untuk memberikan pelatihan kepada guru di era digital. Namun, keberhasilan pelatihan ini sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur dan dukungan komunitas belajar." Prof. Nunuk juga menekankan pentingnya pengelolaan waktu agar guru tidak merasa terbebani oleh banyaknya jadwal pelatihan daring.
Sementara itu, Dr. Harris Iskandar, seorang pakar pendidikan, menyatakan bahwa "Webinar memberikan peluang besar bagi guru untuk memperbarui pengetahuan mereka secara cepat. Namun, harus ada evaluasi menyeluruh tentang bagaimana materi dari webinar diimplementasikan dalam pembelajaran."
Maraknya webinar memberikan dampak positif terhadap penuntasan tugas penilaian kinerja di PMM dan implementasi pembelajaran. Dengan membantu guru memahami proses administrasi, meningkatkan literasi digital, dan memperkenalkan inovasi pembelajaran, webinar telah menjadi salah satu alat penting dalam mendukung transformasi pendidikan di Indonesia.
Namun, untuk mengoptimalkan manfaatnya, pemerintah dan penyelenggara webinar perlu mempertimbangkan tantangan yang dihadapi guru, seperti akses internet dan manajemen waktu. Dengan solusi yang tepat, webinar dapat menjadi media pelatihan yang tidak hanya relevan, tetapi juga efektif dalam mendukung profesionalisme guru di era Kurikulum Merdeka.
Wahyu Kurniawan, 17 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H