Mohon tunggu...
Wahyu Kurniawan
Wahyu Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Muhibbin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kabel Semerawut di Jalan Jendral Sudirman. Kenapa Tidak di Salurkan ke Bawah Tanah Saja?

31 Desember 2022   14:45 Diperbarui: 31 Desember 2022   14:56 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabel semerawut di Jl.Sudirman

Kita sering kali melihat kabel listrik yang semerawut di tiang- tiang maupun di atap rumah masyarakat, semerawut nya kabel jaringan telefon,TV kabel dan internet di kota duri.masyarakat mulai melihat kabel listrik semerawut yang bergantungan sangat banyak, terkesan sangat tidak tertata dengan baik dan rapi yang dapat membahayakan pengguna jalan.


Kita tahu bahwa selama ini kabel-kabel ini terpasang di atas sehingga menjadi pemandangan yang menyeramkan, apabila kabel tersebut terputus dan bergelantung ke badan jalan dapat membahayakan orang yang melintas di bawahnya seperti pengguna jalan kendaraan bermotor dan pejalan kaki lima. Putusnya kabel listrik sering terjadi akibat badan truk yang tinggi membuat tersangkutnya aliran kabel yang membuat kabel tersebut putus, dan hewan yang sering bertengger di kabel listrik yang membuat kabel tersebut konsleting dan membuat padamnya aliran atau membuat rumah warga terbakar akibat konsleting listrik.


Sehubungan dengan masalah kabel yang tidak rapi atau semrawut yang mengganggu fungsi jalan, berdasarkan Pasal 41 PP 34/2006 yaitu: Apabila terjadi gangguan dan hambatan terhadap fungsi ruang milik jalan, maka penyelenggara jalan harus segera mengambil tindakan untuk kepentingan pengguna jalan.
Persoalan terbesar kenapa kabel listrik tidak di salurkan di bawah tanah? Selain tidak enak di lihat bahayanya sangat besar apabila kabel semerawut berada di atas pengguna jalan. Teknologi penyaluran listrik via bawah tanah yang berulang kali di kaji PLN untuk mengurangi resiko terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan, tetapi ada beberapa kendala mengapa PLN belum biasa untuk melalukan teknologi penyaluran listrik via bawah tanah yaitu:


1. Perencanaan tata letak

Untuk dapat membuat sistem jaringan listrik bawah tanah, perlu adanya rencana awal yang harus dibuat jauh sebelum tempat tersebut dibangun. Mengapa? Perencanaan adalah landasan/pondasi pembangunan di daerah, seperti di mana listrik berada, titik mana yang tidak dapat dibangun, dan sebagainya.Jika tidak ada rencana tata letak, sangat sulit untuk menentukan jalur kabel listrik yang berasal dari gardu distribusi sehingga dapat sampai ke konsumen. Pas mau pasang disini eh ada pondasi rumah, pasang disini eh ada gedung, dll, jadi makan waktu dan tidak efisien.


2. Mahal

Kota-kota besar di Indonesia tidak seperti kota-kota di negara lain yang perencanaan tata kotanya sangat baik. Tata letak kota-kota di luar negeri (khususnya di Eropa) sudah dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menampung dari dulu orangnya sedikit menjadi banyak seperti sekarang. Rancangan tata kota inilah yang akan dijadikan acuan dalam pembuatan kabel listrik bawah tanah.


Di kota duri, mungkin ada beberapa kawasan yang sudah dirancang sesuai tata kota contohnya seperti perumahan perusahaan luar negri Caltex dan chevron, namun lebih banyak kawasan yang masih berantakan bangunannya. Karena semrawut ini, mau tidak mau kita harus memikirkan bagaimana distribusi listrik bisa sampai ke rumah konsumen, mau tidak mau kita harus menggunakan kabel listrik udara.Jadi, kalau misalnya pemerintah sekarang punya proyek untuk mengganti jaringan distribusi listrik dari kabel udara ke kabel listrik udara, biaya yang dibutuhkan tidak sedikit.
Biaya:
- Lepas tiang listrik
- Beli kabel listrik khusus untuk bawah tanah
- Penggalian lokasi penanaman kabel listrik dll
Kalau dilihat memang menghabiskan banyak uang dan tenaga, jadi bukannya berguna malah bikin boros, ribet, dan bedanya nggak se-signifikan yang dibayangkan, jadi kebanyakan hanya untuk estetika saja. karena tidak ada lagi kabel listrik udara yang menggantung.


3.Chaos

Bayangkan ketika ada proyek galian jalan untuk menanam kabel listrik di berbagai ruas jalan  Jangan ambil pusing dengan jalan protokol, jalan biasa pun sangat mempengaruhi arus lalu lintas lokal karena banyaknya volume kendaraan di kota khususnya. Harus ada pengalihan arus lalu lintas dari satu tempat ke tempat lain agar tidak terjadi kemacetan yang lebih parah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun