Mohon tunggu...
Wahyu Krido Utomo
Wahyu Krido Utomo Mohon Tunggu... Bankir - Pembelajar

Keliling Indonesia untuk bekerja, sementara bermukim di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sayonara Mudik!

23 Mei 2020   08:00 Diperbarui: 23 Mei 2020   08:00 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syahdunya jalan pagi ke lokasi Sholat Ied bareng keluarga

ala itu berangkat habis Subuh dari Bekasi dan ketika sudah masuk waktu Isya baru sampai Brebes. Mau dilanjut sampai Pekalongan namun mata dan badan sudah tidak kuat. Lain cerita kalau sekarang, mungkin Jakarta Brebes cukup 3 jam saja sampai.

Tahun ini mungkin tahun anomali yang tidak pernah terprediksi sebelumnya. Di tahun ini pertama kalinya mungkin terdapat penghentian aktifitas mudik karena ada wabah yang awal mulanya berasal dari negeri China. Covid-19 nama penyakitnya, yang hingga kini sudah tersebar ke seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia.

Di kota yang diterapkan PSBB, jangankan mudik lebaran, aktifitas sehari-hari seperti ngantor pun dibatasi, bepergian lain kota yang dekat dijaga rapat dan dicek satu-satu yang platnya tidak sesuai, setiap yang lewat dipastikan pakai masker dan taat aturan PSBB.

Tahun ini karena itu semua, mudik dibatalkan, dilarang, distop, diwanti-wanti oleh hampir semua elemen pemerintahan dan ditindak tegas yang melanggar.

Kue Kering yang jadi primadona anak-anak saat lebaran
Kue Kering yang jadi primadona anak-anak saat lebaran
Beberapa travel gelap yang nekat coba memfasilitasi orang mudik kemarin ditindak dan diangkut di tengah jalan, begitupun orang-orang yang sudah kadung nekat sampai kampung halamanpun harus diisolasi dulu selama dua minggu sebelum bisa beraktifitas bebas di kampung halaman.

Ya tentu saya sedih, berduka, kecewa, dan merindukan mudik seperti sedia kala. Namun kekhawatiran terhadap kesehatan keluarga serta orang tua di kampung halaman sana tetap lebih utama, maka saya ikuti anjuran pemerintah untuk tidak mudik tahun ini.

Bisa jadi, sangat mungkin, lebaran tahun ini adalah lebaran yang paling saya kenang, karena tidak adanya aktifitas beramai-ramai bersama keluarga, lebaran yang sepi, di rumah saja.

Harus sabar menghadapi PSBB
Harus sabar menghadapi PSBB
Tentu ada alternatif lebaran virtual, keluarga besar saya juga sudah berlatih beberapa kali agar bisa video call berjamaah saat lebaran nanti. Ini mungkin hanya sisi melankolis saya saja, tapi kerinduan bertatap muka dengan keluarga hanya sedikit terobati ketika mencoba silaturahmi via aplikasi. Rasa kangen itu masih mendera.

Kita harus kuat. Kita sama-sama berdoa, mudah-mudahan tahun depan kita bisa kembali menyusuri jalanan untuk Mudik Lebaran.

(wku)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun