Mohon tunggu...
Wahyu Krido Utomo
Wahyu Krido Utomo Mohon Tunggu... Bankir - Pembelajar

Keliling Indonesia untuk bekerja, sementara bermukim di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Sunderland 'Til I Die" Season 1, Dokumenter Keren Tentang Loyalitas dan Harapan

22 Mei 2020   11:18 Diperbarui: 22 Mei 2020   11:42 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sunderland butuh sosok pelatih yang bisa membalikkan keadaan. Mereka butuh pelatih yang bisa memanfaatkan tenaga yang ada dan meraciknya menjadi kekuatan sepakbola yang bisa berbicara banyak di Championship League.

Kala itu Sunderland tengah menjadi penghuni zona degradasi di pertengahan musim, sebenarnya target manajemen pun tidak muluk-muluk, bisa keluar dari zona degradasi saja sudah merupakan prestasi luar biasa bagi pelatih baru.

Sambutan fans kepada pelatih baru pun relatif positif, ditambah lagi di awal masa kepemimpinannya Sunderland meraih kemenangan pertama setelah hampir 1 tahun terjadi di Stadium of Light kandangnya sendiri. Kemenangan yang sudah ditunggu-tunggu oleh fans itu datang bagai hujan di ujung musim kemarau panjang.

Fans pun memuja-muja pelatih baru. Bisa dibilang di paruh kedua musim, satu-satunya hal positif dari klub adalah pelatih. Pemain, manajemen, apalagi pemilik, masih menjadi bulan-bulanan fans. Pelatih bagus saja tanpa dukungan yang memadai tidak akan bisa memenangkan pertandingan.

sumber: talksport.com
sumber: talksport.com
Dokumenter Berkelas

Apa yang membuat suatu dokumenter menjadi berkelas? Untuk saya pribadi, yang paling utama adalah footage yang melimpah dan tidak dapat ditemukan di tempat lain. Akses tak terbatas dari pembuat film ke keseharian pemain, pelatih, manajemen, staff, dan fans membuat dokumenter ini terasa kaya. 

Beberapa cuplikan video yang ditampilkan bisa memperlihatkan suasana klub secara detail dan dekat kala itu. Misal di akhir-akhir deadline transfer pemain, kita bisa melihat bagaimana dinamika yang terjadi, drama menit terakhir di akhir masa transfer antara keinginan pelatih untuk memperbaiki skuad dan keadaan keuangan manajemen yang membatasi langkah-langkah yang bisa diambil.

Kita juga bisa melihat betapa emosionalnya seorang fans kala tim yang dibelanya tak kunjung mendapatkan kemenangan. Semua cuplikan-cuplikan yang ada membuat dokumenter ini menjadi kaya.

Yang kedua adalah narasi yang coba dibangun oleh Sutradara. Ya pastinya ketika kita berbicara tentang film dokumenter, script yang ada tentu juga bergantung kepada kenyataan yang ada. Namun benang merah yang coba diceritakan oleh Sutradara juga menjadi penting.

Sunderland 'Til I Die bisa saja bertutur tentang kehancuran suatu klub misalnya alih-alih bercerita tentang sebuah klub dengan karakter dan kesetiaan fans yang luar biasa. 

Menonton serial dokumenter ini dari episode awal hingga akhir bisa dikatakan sebuah pengalaman yang menarik. Karena cerita yang ada membuat kita ingin terus dan terus mengetahui kelanjutannya. Kita ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada Sunderland.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun