Mohon tunggu...
Wahyu Joko Samudro
Wahyu Joko Samudro Mohon Tunggu... -

Mahasiswa rantau asal Trenggalek yang sedang menuntut ilmu di kota Malang

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Dies Maulidiyah XIV UKM Pagar Nusa UIN Maliki Malang, sebuah gebrakan di tengah maraknya berita tawuran perguruan silat

25 Oktober 2013   11:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:03 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah tulisan pertama yang saya buat di media semacam kompasiana, sering saya menulis catatan tentang opini saya terkait berita-berita terbaru di televisi maupun media cetak di salah satu media sosial, namun saya rasa, hal tersebut kurang tersampaikan dengn baik. :D Bulan ini kesibukan saya sebagai salah seorang pengurus sebuah Unit Kegitan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang pencak silat makin menjadi. Ini terkait dengan peringatan dies maulidiyah UKM kami yang ke 14 bulan Desember nanti. Tema dalam hajatan kami kali ini adalah "Resolusi Gerakan Moral dan Intelektual". Latar belakang pengambilan tema ini tentu saja semakin maraknya berita tauran antar perguruan silat, khususnya di Jawa Timur. Mungkin sedulur yang berdomisil di daerah Jawa Timur sudah sering mendengar atau bahkan melihat, minimal paham tentang tawuran antar perguruan silat. Biasanya sering terjadi karena masalah sepele, berawal dari olok-olokan berujungpertikaian, perkelahian atau bahkan pembunuhan. Baru beberapa minggu yang lalu berita dari Kota asal saya Trenggalek mengusik telinga saya. "Seorang pendekar mati di keroyok setelah melihat orkes dangdut", begitu tagline berita yang saya baca waktu itu. Lepas dari pengertian istilah "pendekar", maraknya pembunuhan yang dilatar belakangi perguruan silat seharusnya cepat mendapat perhatian dari badan yang menaunginya, dalam hal ini adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia(IPSI). Kebobrokan mental, visi yang tidak sesuai dengan nilai luhur pencak silat sampai umur pesilat yang belum sesuai dituding sebagai penyebabnya. Karena hal itulah perlu diadakannya sebuah gerakan pembenahan mental, moral maupun pemikiran para pesilat. Wacana dan wacana, hanya itu yang sering di obrolkan, namun kurang disertai dengan tindakan yang riil. Unit Kegiatan Mahasiswa Pencak Silat, sebagai media penyaluran minat dan bakat di bidang pencak silat tak lepas dari permasalahan ini. Untuk itulah, dalam kesempatan kali ini UKM Pencak Silat Pagar Nusa mencoba memperbaiki moral dan intelektual para pesilat dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah Bintang Trisula Cup 2013, kejuaraan antar pesilat Pagar Nusa sePulau Jawa dan Bali. Kami melihat, tawuran yang terjadi seringnya karena minimnya media guna mengaplikasikan teknik tanding yang mereka dapat. Dengan mengadakan kejuaraan, mindset pesilat yang semula berlatih untuk tawuran bisa sedikit teralihkan menuju misi prestasi :D . Acara yang lain adalah berupa pengajian akbar, bertujuan untuk mempertebal iman dan taqwa, karena dengan penguatan iman dan taqwa, hal-hal yang mendasari prtikaian seperti minuman keras dan kroni-kroninya dapat ditangkis. Acara kami ini masih dalam tahap pencaria sponsor, mohon doanya agar misi kami untuk memperbaiki moral, mental dan intelektualitas pesilat melalu serangkaian acara dies maulidiyah ini dapat tercapai. Sekian tulisan saya, ngalor ngidul ngawur, ya mohon dimaafkan lurr... :D Saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan, mengingat saya masih newbie di kompasiana ini. Hehehe

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun