Innalillahi Wa InnaIlaihi Raji'un...
Gunung Kelud, salah satu Gunung Terdahsyat di Indonesia meletus. Dampak Gunung Kelud tidak hanya melanda kabupaten/kota di Jawa Timur saja, bahkan sampai Jogjakarta yang jaraknya 200km lebih. Berikut beberapa kota di JAWA TIMUR: Surabaya, sidoarjo, pasuruan, kab.malang, kediri, jombang, nganjuk, mojokerto, tulungagung, blitar, trenggalek, pacitan, ponorogo, madiun, magetan, ngawi; JAWA TENGAH:
Sragen, solo, sukoharjo, magelang, karanganyar, wonogiri, boyolali, ambarawa, temanggung, salatiga, klaten, bantul, sleman, kebumen, cilacap; JAWA BARAT: Ciamis.
Lalu, bagaimana dengan kota Malang? Banyak pertanyaan sejenis. "Bagaimana keadaan Kota Malang yang notabene nya dekat dengan Kelud?"
Jawabannya, Kota Malang baik-baik saja
"Lahh...Bagaimana bisa Kota Malang kok baik-baik saja sementara Jogjakarta yang jauh disana malah kena dampak parah??"
Jawaban banyak orang, "karena anginnya bertiup ke arah utara dan barat." Itu memang jawaban yang simpel.
Namun, jika kita sedikit melakukan pengamatan dan mengambil sedikit hipotesis, maka berikut jawabannya. Ledakan Gunung Kelud tadi malam stinggii 3000m, sehingga debu vulkanik tersapu angin, dan tidak langsung jatuh ke sekitar gunung kelud, tapi bertiup mengikuti arah angin, dan kemungkinan besar jatuh di daerah Jogjakarta dan Magelang. Itu juga yang menyebabkan daerah Tulungagung, Trenggalek dan sekitarnya tidak mengalami hujan abu yang deras, melainkan hanya 'dilewati' saja.
Faktor lain yang menyebabkan Kota Malang tidak terkena dampak, adalah berdiri kokohnya Gunung Batak di Barat Kota Malang, yang menghalangi hembusan debu vulkanik dari Gunung Kelud.
Bersyukur, Alhamdulillah karena tidak terkena dampak, tapi tetep prihatin karena di Pujon dan Ngantang di Batu dan Kabupaten Malang, dampaknya sangat parah, karena mengalami hujan Kerikil.
Bagaimanapun, ini hanya pendapat saya saja. Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika banyak kesalahan dalam penyampaian maupun penggunaan kata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H