Mohon tunggu...
Wahyu Indah Retnowati
Wahyu Indah Retnowati Mohon Tunggu... Blogger - penulis yangs suka baca buku dan menonton film

content creator dan script writer

Selanjutnya

Tutup

Film

Review The Hobbit: The Battle of the Five Armies

22 Februari 2019   14:58 Diperbarui: 22 Februari 2019   15:37 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film apa yang bikin romantis? Kalau pendapat kamu adalah film tentang percintaan dengan adegan mesra dan tangis haru biru, maka saya berpikir sebaliknya.

Tidak semua film yang dijadikan tontonan dengan pasangan itu harus film dengan banyak drama. Buktinya film kolosal yang mengandung aspek sejarah seperti THE HOBBIT, pilihan saya ini bisa jadi pilihan keren loh. Pilihan saya jatuh pada serial ketiga  dari trilogi THE HOBBIT : THE BATTLE OF THE FIVE ARMIES. 

Dari judulnya saja sudah kelihatan kalau film ini adalah sekuel dari film HOBBIT yang sempat melegenda. THE BATTLE OF THE FIVE ARMIES adalah sekuel terakhir dari serial THE HOBBIT. Rilis tahun 2014. Sebelumnya sudah ada dua judul pendahulunya yaitu An Unexpected Journey (2012) dan The Desolation of Smaug (2013). Menurut saya, di sekuel ketiga inilah yang paling mencuri perhatian saya. Berikut ini sinopsis ceritanya. 

SINOPSIS CERITA 

sumber : www.cinemasiren.com
sumber : www.cinemasiren.com
Awal review, saya mulai dari sinopsis ceritanya ya. Seperti yang saya katakan tadi. Ini cerita tentang petualangan bangsa Hobbit bernama Bilbo Baggins bersama para kurcaci.

Jika di The Hobbit sebelumnya, cerita berakhir di kota LAKETOWN yang dibakar habis oleh naga Smaug, maka cerita ini diawali dengan perjuangan rakyat Laketown untuk menyelamatkan diri dari semburan api naga Smaug. Ini tidak mudah. Karena Smaug dikenal mempunya kulit baja yang tidak bisa ditembus dengan senjata apapun.

Bard The Bowman yang sebelumnya dikurung di penjara oleh walikota rakus, akhirnya berhasil keluar dari penjara. Tapi dia tidak kabur seperti penduduk kota lainnya, melainkan mencari cara untuk memanah Smaug. Bain, anaknya yang mengetahui apa yang dilakukan sang ayah akhirnya turut membantu dengan memberikan panah hitam yang diyakini sebagai satu-satunya senjata yang bisa menembus kulit Smaug. Dan ternyata memang benar. Smaug akhirnya jatuh dan mati setelah jantungnya tertembus panah hitam. Berita kematian sang naga itu sangat menggemparkan dan sampai ke telinga para kurcaci yang kini menguasai gunung.

Thorin, pemimpin para kurcaci rupanya mulai gelisah ketika mendengar kematian Smaug. Terlebih berita bahwa penduduk Laketown bergerak menuju gunung untuk meminta emas yang dijanjikan oleh Thorin, sebagai balas jasa karena telah menyelamatkannya dari bangsa Orc. Tharin melanggar janjinya.

Thorin yang melihat sendiri banyaknya emas yang tersimpan di dalam gunung, akhirnya menderita "penyakit naga" yaitu rasa tamak yang luar biasa untuk menguasai emas itu sendirian dan tidak mau berbagi. Tharin memerintahkan semua pengikutnya untuk mencari Arkenstone. Permata raja yang diyakini sebagai puncak dari segala kekayaan emas yang ada di dalam gunung.

Arkenstone sebenarnya sudah ditemukan oleh Bilbo. Namun permata itu disembunyikannya dan tidak diberikan kepada Thorin, karena Bilbo melihat Thorin yang berubah tamak. Dengan kenekatannya, Bilbo akhirnya keluar diam-diam dari gunung dan menemui Bard dan bangsa peri untuk menyerahkan Arkenstone. Bilbo berharap dengan begitu, Thorin bisa memenuhi janjinya kepada bangsa manusia dan bangsa peri.

Thorin yang selama ini menutup pintu masuk Lonely Mountain, sangat marah begitu mengetahui Bilbo mengaku dengan jujur apa yang sudah dilakukannya. Untunglah ada Gandalf, si penyihir abu-abu yang datang memperingatkan Thorin. Bahwa perang yang sebenarnya sudah dekat. Bukan manusia atau peri musuh mereka, tapi Orc. Jumlah mereka ribuan dan saat ini sedang bergerak menuju gunung untuk menghabisi kaum kurcaci.

Thorin yang ternyata sudah memanggil Darin, sepupunya dari bangsa kurcaci memilih perang untuk mengambil Arkenstone kembali. Namun saat bangsa Orc sudah benar-benar tiba, Gandalf berusaha membujuk mereka untuk melawan Orc. Bukan sesama sekutu antara manusia, kurcaci dan elf.

Gandalf akhirnya berhasil. Kurcaci, elf dan manusia yang dipimpin Bard akhirnya bersatu melawan Orc. Bahkan Thorin yang sempat mengurung diri di dalam gunung dan tidak mau ikut berperang, akhirnya sadar. Pengikutnya yang menyadarkannya bahwa bangsa kurcaci tidak mau jadi pengecut dengan diam saja di dalam gunung. Sementara saudara mereka berperang untuk mereka. Thorin akhirnya keluar dari gunung dan ikut bertarung. Sasaran Thorin langsung ke pimpinan Orc. Thorin naik ke arah Ravenhill dengan membawa Dwalin, Fili dan Kili untuk membunuh Azog; Sedangkan Bilbo mengikuti mereka menggunakan cincinnya.

Melihat Kili ikut bersama Thorin ke tempat Azog, membuat Tauriel tersentak. Gadis dari bangsa peri itu pun menyusul ke sana ditemani oleh Legolas. Fili dan Kil yang terpojok, dan akhirnya mereka pun tewas di tangan Azog. Bagaimana dengan Thorin. Pimpinan bangsa kurcaci ini akhirnya berhasil membunuh Azog. Namun Thorin terluka parah hingga nyawanya tak dapat ditolong lagi. Namun sebelum meninggal, Thorin masih sempat meminta maaf kepada Bilbo dan Bilbo pun memaafkannya.

APA YANG UNIK DARI FILM INI?

Ada beberapa hal yang saya jadikan poin tersendiri, yaitu :

KISAH CINTANYA. 

pinterest.com/alrene8
pinterest.com/alrene8
Yah, dibalik film perang antara bangsa manusia dan para sekutunya dengan bangsa Orc, ternyata ada kisah cinta yang penuh romantika di sini. Kisah cinta antara Touriel dari bangsa Peri atau Elf dengan Kili dari bangsa Kurcaci. Tapi tidak hanya itu, karena ada Legolas sang putra mahkota dari bangsa Elf yang diam-diam jatuh hati dengan Touriel.

Jangan dibayangkan cerita cinta yang penuh drama ya di sini. Karena kamu tidak akan menemukannya. Cerita cinta antara Touriel dengan Kili memang sudah dimulai di serial Hobbit yang kedua. Saat Kili dan bangsa kurcaci dipenjaga di penjara bawah tanah milik kerajaan Elf. Namun cerita cinta mereka ditentang oleh aturan dari bangsa mereka masing-masing. Akibat cinta Touriel kepada Killi itulah, Touriel diusir oleh raja Peri dari bangsanya. Dan Touriel terus mengejar Killi dan berusaha menyelamatkan hidup kekasihnya itu. Sementara Legolas mengikuti Touriel kemanapun gadis itu pergi.

Ini yang unik. Sepanjang cerita, tidak diperlihatkan Legolas yang menyatakan perasaannya kepada Touriel. Bahkan Legolas bersedia menemani Touriel untuk mencari bangsa Kurcaci. Sikap Legolas yang selalu berada di dekat Touriel ini sudah membuktikan bahwa ada perasaan lebih dari sekedar teman di hatinya untuk Touriel. Bahkan ketika Thranduil, sang raja peri yang tak lain ayahanda Legolas menyuruh Legolas pulang ke kerajaannya, Legolas menolak karena raja tidak mengijinkan Touriel ikut pulang.

Touriel sudah diusir sang raja selamanya. Legolas pun tidak mau pulang dan mengikuti Touriel. So sweet ya. Cinta memang tidak perlu diucapkan. Tapi ditunjukkan saja dengan perbuatannya. Bahkan Legolas terlihat tidak masalah ketika Touriel justru menyukai Killi dan bukan dirinya. Salut buat Legolas. Cinta sejati itu namanya.

PERSAHABATAN YANG ABADI. 

theonering.net
theonering.net
Saya acungin semua jempol saya untuk Bilbo. Karena berani mengambil resiko menyembunyikan Arkenstone dan menyerahkannya kepada Thrunduil dan Brad, bukannya kepada Thorin yang sedang sibuk mencarinya. Semua itu dilakukannya karena Thorin dianggapnya sudah berubah. Thorin yang dikenalnya tidak akan mengingkari janji dan tidak meragukan kesetiaan pengikutnya. Namun setelah melihat banyaknya harta yang tersimpan di dalam Edebor, Thorin berubah. Thorin tidak mau membagi harta nenek moyangnya itu dengan orang lain. Padahal dalam harta itu ada haknya Thrunduil bangsa peri dan Bard dari bangsa manusia.

Kita berkaca pada diri sendiri, apakah persahabatan kita bisa seperti yang dilakukan Bilbo kepada Thorin? Sulit ya. Mungkin saja kita lebih memilih membuat sahabat senang daripada menyadarkannya. Buat kita yang mengaku punya sahabat sepertinya harus mencontoh Bilbo.

Sahabat itu tidak harus mendukung apapun yang dilakukan sahabatnya. Tapi juga menyadarkannya ketika sahabat kita salah jalan. Bukan begitu?

FORMASI PERANG YANG APIK DAN UNIK

hobbit-battle-five-armies-movies-4-sumber-desktop-backgrounds-org-5c6fa6a46ddcae34a83cc3e3.jpg
hobbit-battle-five-armies-movies-4-sumber-desktop-backgrounds-org-5c6fa6a46ddcae34a83cc3e3.jpg
Saya sudah jatuh cinta dengan bangsa peri sejak pertama kali serial Hobbit tayang. Karena selain diperankan sebagai sosok yang sempurna dalam hal fisik, ternyata formasi berjalan dan berperangnya juga rapi dan unik. Lihat saja bagaimana pasukan Thrunduil berbaris rapi dan menghentakkan senjata. Persis seperti tentara kita yang sedang berbaris. Wuih keren.

Bangsa kurcaci juga tidak kalah keren. Pasukan Dain, sepupunya Thorin juga keren ketika meletakkan perisainya di depan untuk membentuk formasi perang. Belum lagi jumlah mereka yang ribuan. Melihatnya dengan berbaris teratur dan berlari teratur sangat memukau. Terlebih ketika Thorin akhirnya keluar dari gunung dan memimpin pengikutnya maju ke meda perang. Formasi perang membentuk huruf v, lalu BOOOM.... semuanya menyatu di medan pertempuran.

Jika sebelumnya bangsa Elf berselisih dengan bangsa kurcaci dan membantu bangsa manusia hanya karena ada keperluan dengan bangsa kurcaci, maka di serial THE BATTLE OF THE FIVE ARMIES ini kita akan melihat mereka semua bersatu melawan musuh yang sesungguhnya, yaitu bangsa Orc.   

SIAPA SAJA YANG BERPERAN DALAM FILM INI?

Oh iya, film THE HOBBIT ini disutradarai dan diproduseri oleh Peter Jackson. Selain itu, beberapa nama yang membantunya dalam memproduseri film ini yaitu Carolynne Cunningham, Zane Weiner dan Fran Walsh. Naskah skenario ternyata juga ditulis oleh Peter Jackson juga dibantu oleh Fran Walsh dan Phillipa Boyens.

Bagaimana dengan para pemainnya?

Bilbo diperankan oleh Martin Freeman,

Gandalf oleh Ian Mc Kallen. Oh iya, Ian Mc Kallen ini juga berperan sebagai Dumbledore di serial Harry Potter kelima sampai ketujuh loh. Tapi saya lebih suka perannya sebagai Gandalf karena lebih banyak bertarungnya. Sementara Dumbledore lebih banyak diam. Meskipun ada aksinya, tapi tidak sebanyak di film The Hobbit.

Legolas ternyata aslinya juga ganteng loh. Namanya Orlando Bloom. Duh, lesung pipitnya itu bikin saya jatuh cinta. Tidak menyesal saya sudah mengidolakannya.

Touriel juga cantik loh. Pemerannya bernama Evangeline Lily. Pantesan Legolas jatuh cinta kepadanya.

Sementara Lee Pace yang berperan jadi Thrunduil sang raja peri atau ayahnya Legolas, juga tak kalah gantengnya. Banyak loh yang ngefans dengannya.

Dari bangsa manusia, diwakili oleh Brad yang diperankan Luke Evans. Saya suka perannya jadi protagonis di sini. Sedangkan di film fast farious, Luke jadi peran jahatnya kan. Di film lainnya, Luke juga pernah jadi dewa Zeus.

Pokoknya tidak kecewa deh nonton film ini. Pemainnya ganteng dan cantik-cantik. Oh iya, pemeran kurcaci ternyata tinggi-tinggi badannya. Tidak pendek seperti di film. Keren ya efek visualnya.

Saya beri tanda bintang 5/5

Salam sayang,

Wahyuindah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun