ketika hitamnya hari, kala bidadari-bidadari syurga masih sibuk menghiasi
hampiran angin masih memeluk erat mata ini,
saat rembulan masih anggun menemani
dan indahnya langit pun menjadi saksi,
ku hampiri panggilan lembut untuk hadir dalam barisan_Mu
kuat kanku untuk berdiri dalam barisan catatan_Mu yang tak pernah ada cuti.
dan kala nafsu mulai memerangi ,
setetes air langit pun mulai jatuh di peraduan,
dan Engkau mulai berikan sebuah pelukan ,
pelukan kasih sayang yang Kau tunjukkan,
membuat jiwa ini bergetar, bergetar tiada koma.
sungguh,tak ada satupun yang cacat akan karunia_Mu
dan kata-kata ini bukan menjadi wakil,
wakil dalam segala wakil,
hanya saja Engkau yang menjadi "hakim" ,
hakim akan naluri ini,
naluri yang selalu ingin dekat dengan pelukanMu
post by: wahyu hidayat at home alone: 4.52
tahu betapapun
kesempurnaan hanya milikMu Tuhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H