Mohon tunggu...
Wahyu Hidayat
Wahyu Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (20107030059)

Hanya ada dua pilihan, menulis atau ditulis oleh sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Euro 2020: Akankah Inggris Raih Gelar Pertama?

4 Juni 2021   22:45 Diperbarui: 4 Juni 2021   23:17 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Inggris (Source : bola.com)

Sebuah kebanggaan tentunya bagi pecinta sepakbola Inggris saat melihat final UCL untuk kesekian kalinya diisi oleh dua tim asal Inggris. Final antara Manchaster City vs Chelsea yang dimenangkan oleh Chelsea tersebut, seakan menjadi pembuktikan bahwa Liga Inggris (EPL) masih menjadi salah satu liga terbaik di dunia. Lebih dari itu, Liga Inggris juga merupakan liga yang selalu melahirkan pemain -- pemain bintang, tak ayal Liga Inggris selalu menjadi tujuan utama bagi para pemain muda dari berbagai negara untuk memulai karir sepakbolanya.

Namun siapa sangka, kesuksesan klub Inggris dalam menjuarai kompetisi Eropa untuk kesekian kalinya tersebut tak sebanding dengan prestasi timnasnya. Tercatat, Inggris belum pernah menjuarai Piala Eropa sekalipun dalam sejarah semenjak diadakan pagelaran Piala eropa, dan satu -- satunya prestasi bergengsi yang dimiliki timnas Inggris adalah menjuarai Piala Dunia tahun 1966. Sedangkan kiprah Inggris dalam kompetisi Euro sebelumnya tercatat sembilan kali berpartisipasi dengan penampilan terbaik yaitu peringkat ketiga pada tahun 1968.

Maka dari itu, Euro 2020 seakan menjadi tantangan bagi skuad asuhan Gareth Southgate untuk "pecah telur" pertama kalinya dalam kompetisi Piala Eropa. Dan kali ini penulis akan memberikan beberapa alasan mengapa timnas Inggris cukup layak untuk menyabet gelar juara di Euro 2020 nanti.

Memiliki Skuad Termahal

"Ada harga, ada kualitas."

Kutipan diatas sepertinya cocok untuk menggambarkan bagaimana kualitas skuad timnas Inggris sekarang. Pasalnya, timnas Inggris menjadi skuad termahal dalam kompetisi Euro 2020 ini dengan nilai 1,09 miliar atau Rp18,6 triliun, dengan diisi pemain termahalnya yaitu Harry Kane dengan nilai 120 juta atau Rp2 Triliun.

Mahalnya skuad Inggris ini seiringan dengan kualitasnya, dari posisi penjaga gawang hingga penyerang diisi oleh pemain -- pemain kelas "wahid". Sebut saja nama -- nama bintang diberbagai lini mulai dari posisi penjaga gawang yang diisi Dean Henderson (Manchaster United) dan Jordan Pickford (Everton), center-back asal duo rival kota Manchaster yaitu Harry Maguire (Manchaster United) dan John Stones (Manchaster City).

Ditambah juga gelandang Chelsea yang memberikan assist pada final UCL, yaitu Mason Mount dan wonderkid andalan Dortmund, Jude Bellingham. Belum lagi pada posisi penyerang yang tak kalah mewahnya dengan diisi pemain -- pemain seperti Phil Foden & Raheem Sterling (Manchaster City), Marcus Rashford (Manchaster United) dan  Top Skorer liga Inggris, Harry Kane yang semakin menambah kualitas pemain depan timnas Inggris.

Harry Kane (Sumber : skysport)
Harry Kane (Sumber : skysport)

Memang, pemain -- pemain mahal tidaklah dapat menjadi jaminan bagi Inggris untuk menyabet gelar, karena Inggris juga memiliki pengalaman yang kurang baik saat diisi oleh pemain pemain berlabel bintang. Yaitu saat "Generasi Emas" timnas Inggris pada tahun 2000-an yang diisi nama -- nama besar seperti David Beckham, Steven Gerrard, Frank Lampard, Michael Owen dll, yang juga belum mampu memberikan gelar Euro bagi timnas Inggris. Namun, pemain -- pemain berlabel bintang yang kini dimiliki oleh timnas Inggris patut diperhitungkan sebagai "poin plus" bagi Inggris dalam prediksi tentang siapa yang akan meraih gelar Euro 2020 nantinya.

Raihan Dua Semifinal Terakhir

Dalam beberapa tahun terakhir, pencapaian Harry Kane dkk sebenarnya tidak terlalu buruk. Mampu menjadi Semifinalis pada dua ajang internasional sebelumnya yaitu Semifinalis Piala Dunia 2018 dan Semifinalis UEFA Nations League 2019/20. Timnas Inggris menyabet posisi keempat di Piala Dunia 2018 setelah kalah 0-2 dari Belgia. Dan mampu mengalahkan Swiss dalam adu penalti untuk mendapatkan peringkat ketiga di UNL 2019-2020.

Dua pencapaian timnas Inggris dalam tiga tahun belakangan ini, dapat membuktikan kekuatan yang dimiliki oleh pasukan The Three Lions. Apalagi skuad yang dibawa pada dua pagelaran tersebut tidak jauh berbeda dengan skuad yang akan bermain di Euro 2020 nanti, kekompakkan dan keperayaan diri akan menjadikan timnas Inggris memiliki peluang untuk melaju lebih jauh nantinya.

Meskipun hal tersebut juga sekaligus dapat menjadi beban berat bagi The Three Lions dikarenakan ekspektasi tinggi yang diberikan oleh para fans.

"Ya, mungkin akan (dicap gagal jika tidak sampai semifinal). Saya pikir kami realistis tentang itu, kami harus hidup dengan harapan itu. Kami tahu kegembiraan di sekitar tim dan itu hebat, kami sekarang relevan," kata Southgate, dikutip dari Sky Sports, Rabu (2/6/2021).

Kedalaman Skuad Timnas Inggris

Kedalaman skuad di berbagai lini juga dapat menjadi kunci skuad asuhan Southgate dalam memburu gelar Euro pertamanya ini. Misalkan dalam posisi fullback kanan yang saking banyaknya pilihan, memaksa Southgate untuk memboyong 4 pemain yaitu Reece James (Chelsea), Trent Alexander Arnold (Liverpool), Kyle Walker (Manchaster City) dan Kieran Trippier (Atletico Madrid).

Kedalaman skuad sederhananya berfungsi ketika pemain utama / pemain starting line up mengalami kendala seperti cedera, dengan memiliki kedalaman skuad yang baik, Southgate tidak perlu pusing untuk memikirkan siapa penggantinya.

Kedalaman skuad juga dapat menjadi opsi yang baik bagi pelatih untuk memaksimalkan strategi yang pas. Didasarkan pada pemerataan yang baik diberbagai lini, Southgate memiliki banyak opsi formasi yang bisa ia pilih nantinya.

Jadon Sancho (Sumber : gettyimages)
Jadon Sancho (Sumber : gettyimages)

Kreatifitas skuad yang membaik

Menurut Alan Shearer legenda Newcastle United, salah satu kekurangan timnas Inggris pada Piala Dunia 2018 adalah dalam hal kreativitas pemain. Namun kini, kekurangan tersebut telah teratasi dengan adanya pemain -- pemain kreatif seperti Mason Mount (Chelsea), Jadon Sancho (Borussia Dortmund), Phil Foden (Manchaster City) dan Jack Grealish (Westham United) yang memiliki kreativitas untuk mengembangkan permainan timnas Inggris menjadi lebih baik dibandingkan tiga tahun yang lalu.

"Apa yang kurang dari kami saat itu adalah sedikit kreativitas, sedikit kualitas di operan terakhir. Saya tidak berpikir kami kekurangan itu lagi," kata Shearer, dikutip dari Independent, Selasa (1/6/2021).

Berangkat dari hal tersebut, penulis yakin bahwa Harry Kane dkk memiliki potensi besar untuk menyabet gelar Euro tahun ini dan menutup rekor puasa gelar nya dalam kompetisi internasional. Inggris yang berada di Grup D bersama Kroasia, Republik Ceko, dan Skotlandia, sudah harusnya bisa melangkah jauh di turnamen Euro 2020 apalagi mereka bermain di kandang saat penyisihan grup.

Dan ditambah lagi dengan UEFA yang menetapkan Stadion Wembley sebagai arena penyelenggara khusus partai semifinal dan final Euro 2020 nanti yang semakin menambah kans bagi timnas Inggris untuk "pecah telur" dalam kompetisi Piala Eropa tahun ini yang sangat patut untuk ditunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun