Mohon tunggu...
Wahyu Handoko
Wahyu Handoko Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi IT bidang human resources dan suka travelling

Senang memajukan Bangsa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

ASEAN Para Games: Keterbatasan Tertembus

24 September 2017   10:37 Diperbarui: 24 September 2017   10:55 3804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin tulisan ini akan mengubah sedikit cara pandang Anda, saya juga baru saja menyadarinya setelah melihat ASEAN Para Games untuk cabang renang. Kenapa? Semua atlet yang ada, sesuai namanya, adalah orang-orang yang punya keterbatasan.

Nanda Soe Min atlet renang dari Myanmar ini mempunyai keterbatasan tidak ada kedua tangan yang sempurna. Bisa bayangkan berenang tanpa tangan, bagaimana mengatur keseimbangan kanan kiri. Yang mengharukan ketika akan mulai perlombaan mereka menaiki papan start dengan berbagai cara karena masing-masing mempunyai keterbatasan. Ada yang meloncat. Ada yang seperti memanjat.

Atlet Malaysia untuk lari adalah orang yang tidak bisa bicara normal. Dan yang mengharukan adalah sepak bola untuk para games dimainkan oleh orang-orang yang punya kekurangan penglihatan. Bermainnya dengan bola yang diberi lonceng, pasti sensor pendengaran mereka itu luar biasa. Dan cara memberikan arahan dari pelatih kepada atlet adalah dengan 'kode' ditangannya. Karena sebagian mereka mempunyai kekurangan lebih dari satu hal.

Dari itu semalam (23/9) kami ingin merasakan dan memberi hormat pada atlet-atlet ini pada acara penutupan ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur. Waktu defile dari masing-masing negara pun tidak seperti biasa, mereka menggunakan kursi roda, pakai alat bantu untuk berjalan.

Pembawa bendera Filipina keduanya punya ketinggian yang setinggi bendera yang dibawanya. Saya kira hanya kami yang berlinang, ternyata sebelah kanan juga. Mak Cik sebelah mengusap air matanya dengan ujung tudungnya. Memang gemuruh suara Stadion Bukit Jalil tapi ternyata banyak yang berlinang.

Para Games ini banyak tidak mendapat perhatian, mungkin kita tahu saja ada para games. Tapi cobalah Anda mengikutinya, mereka telah menembus batas keterbatasannya. Bisa jadi kita mendapat semangat tersendiri. Komentar dari Mufid Praditya (Indonesian) di Youtube KL2017 LIVE 9th ASEAN Para Games pun serupa: "Apa cuma gw yg liat ini kemudian nangis bangga dan haru.. Mereka mengharumkan nama negara masing-masing dalam segala keterbatasan"

Mereka yang menang dalam para games ini akan bertemu lagi di Jakarta-Palembang tahun depan, mungkin Anda punya kesempatan menyaksikannya secara langsung. Sebaiknya Anda tidak melewatkan karena akan ada semangat dan perasaan lain ketika melihatnya. Dan para atlet Indonesia untuk para games ini sesuai instruksi presiden akan mendapat hal yang sama dengan atlet normal. Seharunya memang tidak dibedakan.

Terima kasih para atlet para games, hidup anda "extraordinary" dan you have truly done make the country proud. Selamat atas kemenangan Indonesia dalam ajang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun