Mohon tunggu...
Dian Pratiwi
Dian Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa dari kelompok esd ke 12 mata kuliah esd

Selanjutnya

Tutup

Medan Pilihan

Pengelolaan limbah sebagai Wujud Dukungan terhadap SDSs ke-12 di daerah Sunggal

25 Januari 2025   21:09 Diperbarui: 25 Januari 2025   21:09 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama salah satu warga yg di wawancarai "Nenek Nafsia" tanggal 6 Januari 2024

Dampak positif lainnya adalah meningkatnya kesadaran warga terhadap pentingnya memilah sampah sejak dari rumah. Meski masih dalam tahap awal, langkah-langkah kecil seperti ini menunjukkan bahwa perubahan ke arah yang lebih baik sedang terjadi.

Tantangan dalam Pengelolaan Limbah di Sunggal

Meski banyak sisi positif, pengelolaan limbah di Sunggal juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kurangnya edukasi tentang pentingnya pengelolaan limbah. Beberapa warga masih membuang sampah sembarangan karena belum memahami dampaknya terhadap lingkungan.

"Masih ada yang belum peduli. Sampah sering dibuang ke sungai atau dibakar, padahal itu bahaya untuk kesehatan," kata Ari. Hal ini menjadi pengingat bahwa upaya untuk meningkatkan kesadaran kolektif perlu terus digalakkan.

Selain itu, keterbatasan fasilitas pengelolaan limbah yang modern juga menjadi kendala. Tempat pembuangan sampah sementara sering kali tidak cukup untuk menampung limbah yang dihasilkan oleh warga.

Peluang untuk Mendukung SDGs ke-12

Meski tantangan ada, peluang untuk mendukung SDGs ke-12 tetap terbuka lebar. Pemerintah, komunitas, dan masyarakat bisa berkolaborasi dalam menciptakan program-program pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Beberapa inisiatif yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Edukasi Lingkungan: Mengadakan pelatihan untuk warga tentang cara memilah sampah dan mendaur ulang limbah rumah tangga.
  2. Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan: Mendorong penggunaan teknologi sederhana untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk atau energi.
  3. Kolaborasi Komunitas dan Swasta: Mengajak perusahaan lokal untuk terlibat dalam program pengelolaan limbah dan menyediakan insentif bagi warga yang aktif mendaur ulang.
  4. Penguatan Infrastruktur Pengelolaan Limbah: Memperbaiki fasilitas tempat pembuangan sampah sementara dan menyediakan akses ke fasilitas daur ulang.

Kesimpulan

Pengelolaan limbah di daerah Sunggal menunjukkan bahwa mendukung SDGs ke-12 bukanlah hal yang mustahil. Dengan langkah-langkah yang telah dilakukan, warga Sunggal telah berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan menciptakan pola konsumsi serta produksi yang lebih bertanggung jawab.

Namun, perjalanan ini masih panjang. Kesadaran kolektif, kolaborasi, dan dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan bahwa pengelolaan limbah di Sunggal terus berjalan lebih baik di masa depan. Jika ini terwujud, Sunggal bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mendukung tujuan global ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun