Mohon tunggu...
Wahyu Erwanto
Wahyu Erwanto Mohon Tunggu... Supir - Karyawan swasta

Hobi membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pesona Kuliner di Hari Hijau Jepang: Midori no Hi

4 Mei 2024   14:18 Diperbarui: 4 Mei 2024   14:18 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi By Dall*e

Halo para pembaca yang budiman! Saat kita berbicara tentang Jepang, kita sering terpikirkan oleh keindahan sakura yang bermekaran atau keunikan budaya samurai. Namun, ada satu aspek yang tak kalah menarik dari Negeri Matahari Terbit ini, yaitu tradisi kuliner mereka, khususnya saat perayaan Midori no Hi atau Hari Hijau. Mari kita selami lebih dalam bagaimana makanan menjadi bagian penting dari hari yang menyegarkan ini.

Midori no Hi: Sebuah Simfoni Hijau

Midori no Hi dirayakan setiap tanggal 4 Mei, sebagai bagian dari 'Golden Week' di Jepang. Hari ini didedikasikan untuk menghargai alam dan tumbuh-tumbuhan. Di hari yang cerah ini, orang Jepang menghabiskan waktu mereka di luar rumah, menikmati keindahan alam yang telah bangkit dari tidur musim dinginnya.

Makanan: Jantung dari Perayaan

Makanan memiliki peran simbolis yang kuat dalam tradisi Jepang, termasuk Midori no Hi. Menurut survei, sejumlah besar orang Jepang memasukkan makanan tradisional dalam perayaan Midori no Hi mereka. Bahkan, penjualan beberapa makanan tradisional meningkat secara signifikan selama musim perayaan ini.

Kuliner yang Menghijau

Salah satu makanan yang sering dikaitkan dengan Midori no Hi adalah mochi hijau atau 'Kusa mochi'. Mochi ini dibuat dari beras ketan yang dicampur dengan jus daun mugwort, memberikan warna hijau alami dan rasa yang unik. Makanan ini tidak hanya lezat tetapi juga melambangkan pertumbuhan dan kehidupan baru yang dibawa oleh musim semi.

Simbolisme Makanan dalam Midori no Hi

Makanan pada Midori no Hi juga dipilih karena simbolisme mereka. Misalnya, 'Chimaki', kue beras yang dibungkus dengan daun bambu, melambangkan keinginan untuk kesehatan dan panjang umur. Sementara itu, 'Kashiwa mochi', mochi yang dibungkus dengan daun oak, melambangkan kelangsungan hidup dan keberuntungan.

Midori no Hi adalah waktu yang tepat untuk merenungkan hubungan kita dengan alam sambil menikmati sajian kuliner yang kaya akan makna. Makanan tradisional yang disajikan bukan hanya sekedar hidangan, tetapi juga cerminan dari budaya dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Jadi, jika Anda berkesempatan merayakan Midori no Hi, pastikan untuk mencicipi kekayaan kuliner yang ditawarkan oleh hari yang hijau ini!

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda tentang keunikan budaya kuliner Jepang, khususnya dalam merayakan Midori no Hi. Sampai jumpa di artikel selanjutnya dengan topik yang tak kalah menarik dan penuh inspirasi!

Source: Conversation with Bing, 4/5/2024
(1) Apa arti dan asal-usul 'Hari Anak' di Jepang? Makanan apa yang dimakan .... https://www.fun-japan.jp/id/articles/13460.
(2) 23 Makanan Khas Jepang Terkenal & Lezat beserta Namanya - Selasar. https://www.selasar.com/makanan-khas-jepang/.
(3) Tradisi Kodomo No Hi, Bentuk Penghormatan Kepada Anak-Anak di Jepang .... https://we-xpats.com/id/guide/as/jp/detail/6937/.
(4) 25 Makanan Tradisional Jepang Terkenal Paling Enak - GoTravelly. https://www.gotravelly.com/blog/makanan-tradisional-jepang/.
(5) Ternyata ini yang dilakukan orang Jepang saat Midori no Hi atau Hari Hijau. http://www.belajarjepang.blog/2020/07/Ternyata%20ini%20yang%20dilakukan%20orang%20Jepang%20saat%20Midori%20no%20Hi%20atau%20Hari%20Hijau.html.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun