Mohon tunggu...
Wahyu Eka Oktaria
Wahyu Eka Oktaria Mohon Tunggu... Guru - Guru di TK Negeri Kartini Kec. Bantaeng Kab. Bantaeng

Haii sobat kompasiana, semoga artikelnya bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan Mencari Kata yang Berbeda

7 Desember 2022   06:00 Diperbarui: 11 Desember 2022   21:09 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah “golden age”atau masa emas. Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Perkembangan setiap anak tidak sama karena setiap individu memiliki perkembangan yang berbeda.

Masa kanak-kanak merupakan masa saat anak belum mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Mereka cenderung senang bermain pada saat yang bersamaan, ingin menang sendiri dan sering mengubah aturan main untuk kepentingan diri sendiri. Dengan demikian, dibutuhkan upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan,baik perkembangan fisik maupun perkembangan psikis. Potensianakyang sangat penting untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi kognitif, bahasa, sosio-emosional, kemampuan fisik dan lain sebagainya

Anak prasekolah, tepatnya mulai 4 sampai 6 tahun memang senang bermain teka-teki. Kesenangan ini muncul karena pengaruh lingkungan ketika anak sudah bersosialisasi dengan teman-temannya yang sebaya. Dari interaksi itu mungkin saja anak mendengar atau mengamati teman-temannya bermain teka-teki. Bisa juga, main tebak-tebakan ini datang dari orangtua atau pengasuhnya. Pengaruh lainnya bisa lewat media, baik televisi atau media cetak.

Pada majalah – majalah anak sering ditemukan kuis – kuis yang merangsang otak anak untuk mencari kesamaan ataupun perbedaan dalam gambar. Games ini sedikit mengadopsi model permainan pada majalah tersebut , namun lebih fleksibel, yaitu berbentuk kata – kata. Anak akan disuruh mencari satu kata yang berbeda dalam sekumpulan kata – kata. Tujuan dari permainan ini yakni melatih wawasan anak, menambah kosakata anak dan melatih kemampuan anak untuk berkonsentrasi

Tujuan dari permainan mencari kata yang berbeda ini yakni dapat melatih wawasan anak, menambah kosakata anak dan melatih kemampuan anak untuk berkonsentrasi.

Permainan mencari kata yang berbeda ini memerlukan waktu sekitar 15-30 menit. Tidak ada pembatasan jumlah peserta. Semakin banyak anak yang ikut serta akan semakin baik. Dalam persiapan saya telah menyediakan atau mengonsep kata – kata dengan beragam jenis atau kategori. Dimana semakin banyak kata akan semakin baik serta dapat memudahkan dalam permainan ini berjalan dengan baik.

 Dalam permainan mencari kata yg berbeda ini, sebagai aturan permainan dengan menyebutkan, misalnya baju, celana, piring, gaun, rok. Diantara kata – kata ini terdapat sebuah kata yang berbeda yaitu piring (karena piring bukan termasuk jenis kategori pakaian). 

Nah disini anak dihadapkan berupa tantangan untuk berpikir dengan cepat menemukan kata yang berbeda dari apa yang disebutkan dan menemukan alasan mengapa dia memilih kata tersebut (menyebutkan kategori dari kata – kata tersebut). 

Anak diberikan waktu sekitar 5 – 10 detik dan jika tahu jawabanya harus mengacungkan tangan. Dan jika jawaban salah, diberikan kepada yang lain untuk menjawab. Jika benar dalam menjawab, bisa berlanjut pada kata – kata selanjutnya dengan menyebut 5 kata lain sambil membuat variasi dalam kategorinya. Hal ini akan merangsang anak semakin kreatif.

Permainan dimulai dengan anak – anak berdiri membentuk lingkaran. Lalu guru sebagai pemimpin permainan berdiri di tengah – tengah lingkaran atau boleh juga bergabung dengan lingkaran kecil. Lalu anak – anak berputar mengelilingi sambil saya menyebutkan kata – kata Melati, Mawar, Anggrek, Kamboja, Apel. Disini anak – anak diberi aba – aba siapa yang bisa menjawab kategori apa yang disebutkan ibu guru dan kata apa yang berbeda. Sambil mengacungkan tangan satu persatu anak – anak menjawab berbagai kategori yang disebutkan guru. Mulai dari kategori bunga, buah, sayuran, kendaraan, warna, hewan, nama – nama hari, tempat ibadah, dan kategori lainnya.

Anak – anak terlihat senang bermain mencari kata yang berbeda dan mampu memahami beberapa kata yang disebutkan. Walaupun masih ada beberapa anak yang masih terlihat antusias tetapi malu untuk menjawab.

Di awal permainan ini, ada beberapa anak yang mampu mejawab dengan benar dan juga ada beberapa anak yang berani menjawab tetapi jawabannya kurang tepat. Hal ini menunjukkan kemampuan anak untuk berkonsentrasi

Selain itu ada beberapa anak malu untuk mejawab walaupun sangat antusias mengikuti permainan mencari kata yang berbeda ini, hal ini menunjukkan anak masih kurang percaya diri dengan jawabannya sendiri dan tidak adanya keberanian untuk menjawab.

Dengan adanya permainan yang saya terapkan ini dapat menarik minat anak untuk bermain dan belajar. Anak bermain dengan lepas dan senang.

Dari hasil kegiatan yang diuraikan di atas, permainan mencari kata yang berbeda sangat besar manfaatnya dalam melatih wawasan anak, menambah kosakata anak dan melatih kemampuan anak untuk berkonsentrasi. Selain itu permainan ini juga ikut mengembangkan kecerdasan emosional dan sosial, dimana melalui permainan secara bersama anak didorong untuk saling menghargai pendapat orang lain, dan menjunjung tinggi perbedaan.

Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat. Dan mohon maaf apabila dalam penulisannya masih banyak kekurangan. Mohon kiranya diberikan saran dan kritik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun