Mohon tunggu...
Wahyu_Universitas Siber Asia
Wahyu_Universitas Siber Asia Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Universitas Siber Asia

Jakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Soft Power Indonesia dalam Hubungan Internasional

26 Juli 2021   16:20 Diperbarui: 26 Juli 2021   16:32 4652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marco Veratti saat menandatangani kontrak dengan PSG

Pada tahun 2020 lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dalam pidatonya di webinar Mahakarya Kain Batik Garuda Nusantara menyampaikan, "Keberhasilan 11 tahun yang lalu merupakan upaya bersama dalam pelestarian dan diplomasi budaya. Usaha kita berhasil dan UNSECO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya. Ini adalah suatu yang luar biasa, warisan milik bersama adalah katalis kemanusiaan,"

Pada waktu yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menyampaikan bahwa pengakuan dunia terhadap batik merupakan berkah sekaligus tantangan bagi masyarakat Indonesia. Tantangannya adalah bagaimana masyarakat Indonesia dalam merawat dan melestarikan batik sebagai budaya asli Indonesia secara konsisten.

Dalam hal ini, Indonesia dapat dikatakan sangat berhasil melakukan Soft Power terhadap Negara-Negara lain dengan memperkenalkan budaya batik. Bahkan tidak hanya kepada Negara-negara di Asia, tetapi juga hingga ke benua Amerika dan Eropa. Batik Mendunia.

  • Diplomasi dengan Kekayaan Budaya Indonesia

           Selain batik, Indonesia juga memiliki benefit lain untuk melakukan diplomasi. Yakni dengan memperkenalkan kekayaan budaya yang dimiliki. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi memaparkan bahwa Indonesia telah memikirkan tools apa yang bisa meraih anak anak muda dari Negara lain untuk menjadi sahabat Indonesia, dan sekaligus untuk memperkenalkan budaya-budaya Indonesia kepada dunia. Kemudian dari pertanyaan tersebut, muncullah ide brilliant dari Menteri Luar Negeri kita tercinta. Ide tersebut adalah dengan mendirikan beasiswa seni dan budaya Indonesia.

Penerima beasiswa seni dan budaya Indonesia
Penerima beasiswa seni dan budaya Indonesia

Retno Marsudi juga menjelaskan bahwa selama mendapatkan beasiswa, yakni selama 3 bulan, anak-anak muda dari mancanegara akan ditentukan untuk menempati suatu pemukiman yang kemudian selama 3 bulan itu pula mereka hidup dengan masyarakat Indonesia. Pada tahun 2018 lalu, mereka yang mendapat beasiswa ditempatkan di Jawa Timur, Bali, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, serta Jogjakarta.

Kemudian di akhir masa mendapatkan beasiswa, mereka kemudian menampilkan berbagai macam kepiawaian mereka dalam melakukan seni serta budaya Indonesia. Seperti berbahasa Indonesia, melakukan tarian, melukis batik, dan lain sebagainya.

Lantas apakah beasiswa ini berhasil? Retno Marsudi juga memaparkan bahwa ia pernah dating ke Moskow, Rusia. Disana ada satu kelompok gamelan. Mereka adalah lulusan beasiswa seni dan budaya Indonesia, dan ternyata mereka juga telah mengenalkan alat musik gamelan budaya Indonesia kepada masyarakat disekitar mereka. Kemudian, ada juga salah seorang lulusan beasiswa tersebut dari Belanda yang mendirikan persahabatan Indonesia-Belanda. Anak ini juga muncul sebagai pembicara ketika ada pembahasan mengenai Indonesia di Negara asalnya yakni Belanda.

Jadi, dapat dikatakan bahwa program yang sangat menarik ini juga berhasil membawa Indonesia menuju kancah dunia melalui jalur pendidikan. Dengan adanya program ini, harapan terbesarnya adalah menumbuhkan rasa cinta dari masyarakat mancanegara terhadap kebudayaan dan keberagaman yang ada di Indonesia. Menteri Luar Negeri juga berharap, lulusan beasiswa ini akan memperkenalkan Indonesia kepada keluarga dan orang orang sekitarnya. Sehingga budaya, alam, dan kesenian Indonesia akan semakin dikenal luas di dunia

Kesimpulan

Tidak hanya melestarikan, seni dan budaya Indonesia sudah seharusnya diperkenalkan kepada dunia. Dalam hal ini, pemerintah telah membuat berbagai macam cara untuk  memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Salah satunya adalah melalui Soft Power Diplomacy. Kini tugas masyarakat adalah menjaga seni dan budaya Indonesia. Jadi, siapapun yang tinggal di Indonesia wajib untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun