Mohon tunggu...
Wahyu Dwisa Putra
Wahyu Dwisa Putra Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Menyukai tulisan olahraga, sains dibidang lingkungan, sejarah dan politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembalikan Eksistensi Bengkuang di Ranah Minang

15 Oktober 2022   20:00 Diperbarui: 15 Oktober 2022   20:11 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nata bengkuang atau yang lebih dikenal dengan Nata de Pachy ini lebih baik karena rasa bengkuangnya tidak akan hilang dan dapat dicampur dalam minuman ataupun dikreasikan dengan puding. Selain itu pengelohan bengkuang menjadi alat kosmetik herbal yang tentu jelas khasiatnya dan keamanannya lebih terjamin.

Dalam meningkatkan nilai tambah dan memperkenalkan bengkuang bukanlah hanya tugas pemerintah tetapi juga masyarakat. Ketika pemerintah telah mempromosikan bengkuang sebagai maskot kota Padang, masyarakat tentunya juga harus mendukung dengan melakukan pengolahan dan pengembangan nilai tambah dari bengkuang tersebut. 

Tidak hanya sampai disana, masyarakat tentu harus juga ikut mengkonsumsi bengkuang segar ataupun hasil olahan yang menunjukkan kebanggaan dan usaha promosi terhadap produk daerah sendiri. Hal ini tentunya dapat meningkatkan minat pengunjung kota padang terhadap buah bengkuang serta menjadikan bengkuang tidak hanya sebagai simbol di perbatasan kota Padang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun