Namun meski mereka saudara kandung, pikiran mereka berbeda. Demikian pula gagasan dan cita-citanya. Â Trenggono tidak melanjutkan perjuangan kakaknya yang terbukti kandas. Jalan besar itu menelan banyak biaya. Andai berhasil bukan Demak sendiri yang menikmatinya.
Maka dia rintis jalan baru, jalan kecil. Jalan yang lebih mudah dijangkau, menyatukan Jawa dengan jalan perang. Jika berhasil Jawa akan tergenggam. Itulah modalnya kelak untuk menempuh jalan besar.
Maka pasukan darat yang diperbesar. Jumlah pasukan berkuda ditambah. Kuda-kuda baru dari Korea didatangkan. Rakyat mengenalnya sebagai 'jaran kore'. Semangat pasukan ditempa untuk jadi andalan tentara Demak yang perkasa.
Dengan langkahnya ini majelis kerajaan tidak setuju. Langkah Trenggono mengkawatirkan, Jawa akan luluh lantak karena perang saudara lagi. Jawa akan lemah, dan Portugis akan jadi raja diraja di lautan. (Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H