Menjadi sebenar-benar hambaNya, seperti para penyihir Fir'aun yang menyerahkan sisanya kepada Allah dan tak takut akan hukuman Fir'aun.
Menjadi sebenar-benar hambaNya, seperti Nabi Musa yang mendatangi Fir'aun dengan penuh keberanian dan hanya mengharapkan pertolongan dari Allah.
Maka kita lihat, sesederhana sebuah penghambaan kepada Allah dan keyakinan bahwa Allah selalu bersama hambaNya, Allah mengganti sosok Ismail dengan hewan ternak yang layak untuk disembelih, sesederhana sebuah bentuk penghambaan total kepada Allah Ibunda Nabi Musa dipertemukan kembali dengan Nabi Musa, dan sesederhana sebuah penghambaan yang total kepada Allah, Allah menangkan Nabi Musa atas Fir'aun, dengan apa? Dengan sebuah kalimat sederhana ketika Nabi Musa dan kaumnya terjebak diantara lautan dan pasukan Fir'aun,
"sungguh, Tuhanku bersamaku dan akan memberikanku petunjuk",
(Asy Syu'ara : 62)
Sesederhana keberserahan diri kepada kebesaran Allah, Allah membelah lautan sebagai jalan bagi Nabi Musa dan kaumnya, sesederhana sebuah keberserahan kepada kebesaran Allah, Allah tenggelamkan Fir'aun bersama pasukannya yang durhaka.
Ketika sepenuhnya kita berserah kepada Allah, sepenuhnya menghamba, sepenuhnya menjadi hamba Allah, apa yang sukar bagi Pemilik langit dan bumi?
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepadaKu agar mereka memperoleh kebenaran"
(Al Baqarah : 186)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H