Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit. Bahasa Semit, atau disebut juga semitik, merupakan rumpun bahasa yang merupkan cabang dari rumpun timur laut, rumpun Afro-Asia.
Kata Semit berasal dari nama anak Nabi Nuh 'alaihissalaam dan nama Semit ini digunakan sebagai nama salah satu rumpun bahasa sejak tahun 1813.
Bahasa Arab adalah salah satu dari rumpun bahasa semit, bersama dengan bahasa Ibrani, Amhar, Tigrinya dan bahasa-bahasa lainnya.
Bahasa Ibrani kini merupakan bahasa resmi Israel dengan penuturyang berjumlah hanya 7 juta. Sedangkan Bahasa Amhar merupakan bahasa yang dituturkan di Ethiopia dengan jumlah penutur 27 juta jiwa dan 14 juta diantaranya adalah penutur asli bahasa tersebut.
Lalu bahasa Tigrinya, adalah bahasa dengan jumlah penutur kemugkinan 6.8 juta penutur di Eritrea dan Ethiopia.
Lalu, Bahasa Arab, adalah bahasa dalam rumpun semit dengan jumlah penutur terbanyak, dan melebihi 280 juta penutur yang tersebar di asia timur hingga afrika utara. ( id.wikipedia.org )
Mengapa bisa bahasa Arab menjadi bahasa dari rumpun tersebut yang masih bertahan hingga saat ini dan memiliki penutur terbanyak diantara bahasa-bahasa lainnya?
Bahasa Arab pada masa sebelum Islam berkembang lewat syair-syairnya, lewat syair yang di pamerkan di pasar Ukaz, yang dilontarkan di kerajaan, maupun yang dilontarkan dalam peperangan. Pada masa itu, syair memegang kedudukan dan kemuliaan yang begitu kuat. Hingga Islam hadir, dan mengurangi eksistensi syair pada masa itu.
Islam hadir bersama dengan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam, merubah banyak aspek dari dunia Arab pada saat itu, mulai dari Aqidah, yang dahulu masyarakat menyembah berhala yang disebut Autsaan dan Ashnaam menjadi bentuk penghambaan murni kepada Allah subhanaahu wa ta'alaa.
Islam juga hadir mengubah pola hidup kekeluargaan dan kemasyarakatan, mulai dari menghilangkan penggundikan, mengatur hak waris, serta membolehkan janda untuk menikah kembali. Memperbaiki dunia bisnis, politik, pemikiran dan lain-lain.
Bukan hanya itu, Islam hadir juga memberi pengaruh besar kepada bahasa dan sastra Arab, dan hal ini yang ternyata menyebabkan bahasa Arab dapat tetap bertahan dengan jumlah penutur ratusan juta.
Salah satu penyebab syair-syair pada masa setelah kehadiran Islam atau dikenal dengan masa Shadr Al Islaaam adalah ayat Alquran yang dengan lantang menolak syair itu sendiri,
"Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat."
(Asy Syuara : 224 )
Maka dengan ini, syair-syair pada masa sebelum islam tidak lagi berkembang di masa Islam, bahkan para penyair yang sampai pada masa Islam pun mulai mempelajari Alquran yang susunan kalimat-kalimatnya nampak lebih indah daripada syair. Alquran bukan lah syair, dan Alquran bukan pula karya sastra apapun, Alquran adalah kalam Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam, melalui malaikat yang mulia, Jibril dan turun pertama kali di bulan yang mulia, bulan Ramadhan.
Turunnya Alquran tidak semata-mata membawa perubahan pada eksistensi syair saja, terlebih lagi Alquran memberi pengaruh besar kepada bahasa dan sastra arab.
Alquran turun di tengah-tengah masyarakat Arab yang memiliki berbagai macam dialek dengan dialek yang mendominasi bangsa Arab pada saat itu dan dialek yang telah disepakati sebagai dialek persatuan, yaitu dialek Quraisy.
Selain turun dengan dialek persatuan, Alquran juga turun dengan gaya bahasa yang unik dan baru dijumpai kala itu di kalangan bangsa Arab sehingga Alquran menarik perhatian bangsa Arab dan para  sastrawan pada masa itu.
Banyak para sastrawan yang mencoba membuat karya sastra yang menyerupai Alquran, namun tidak ada satupun yang dapat menandingi bahkan menyamai keindahan isi Alquran.
Bahkan, keindahan Alquran ini dapat  menyentuh hati pendengarnya. Mereka yang tersentuh hatinya diantaranya, Umar bin Khatab dan Al Walid bin Al Mugihirah yang akhirnya memeluk Islam setelah mendengar lantunan ayat suci Alquran.
Hadirnya Alquran di tengah-tengah bangsa Arab, membawa perubahan pada dunia sastra Arab. Alquran dengan isinya yang mengatur segala aspek kehidupan mulai memancing para sastrawan dan melahirkan karya-karya sastra dengan genre yang baru, semisal pembangunan manusia, akhlakul karimah, ekonomi syariah, dan sebagainya. Alquran juga hadir dan menghapuskan tema-tema sastra yang berbau cemoohan seperti yang terkenal pada masa-masa sebelumnya.
Gaya bahasa Alquran yang unik juga memancing para sastrawan arab pada masa itu untuk mengutip berbagai kalimat dari Alquran sebagai bagian dari karya sastra mereka. Ditambah dengan banyaknya kisah-kisah dalam Alquran, para sastrawan pun ikut terpancing untuk menggali sejarah dari bangsa-bangsa terdahulu. Alquran membawa perubahan yang cukup berdampak terhadap dunia sastra saat itu.
Tak hanya itu, dalam dunia bahasa Arab, Alquran juga membawa pengaruh yang cukup besar. Salah satunya adalah terjaganya eksistensi bahasa Arab yang merupakan bahasa dari rumpun semitik yang memiliki penutur terbanyak diantara bahasa lainnya.
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Alquran dan Kami yang akan menjaganya"
(Al Hijr : 9 )
Sebuah jaminan dari Alquran bahwa Allah akan menjaga terus eksistensi Alquran yang di dalamnya menggunakan bahasa Arab, maka bahasa Arab juga pasti ikut terjaga.
Islam yang tersebar hingga seluruh penjuru dunia dan membawa Alquran ke seluruh penjuru dunia membuat seluruh masyarakat dunia mengetahui eksistensi Alquran juga menyadari serta menjaga eksistensi bahasa Arab sebagai bahasa Alquran tersebut.
Alquran juga hadir dengan dialek persatuan, dialek Quraisy yang juga turut menyatukan dialek-dialek pada bahasa Arab lainnya. Selain itu, hadirnya Alquran dengan bermacam-macam istilah di dalamnya menambah perbendaharaaan kata dalam bahasa Arab, seperti kalimat Zakat, Munafiq, dan sebagainya. Alquran juga menambah makna pada kalimat-kalimat tertentu dalam bahasa arab, seperti makna shalat  yang bermakda doa, namun Alquran memberikan tambahan makna untuk shalat itu sendiri. AlHajj yang berarti berkehendak, Alquran memberikan makna tambahan untuk kalimat alhajj tersebut sebagai yang berkehendak untuk ke baitullah.
Dan masih banyak pengaruh Alquran terhadap bahasa Arab yang  membuat bahasa Arab tersebar di seluruh dunia dan juga mempengaruhi beberapa bahasa dan menambah perbendaharaan kata dalam banyak bahasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI