Mohon tunggu...
wahyudi hardianto
wahyudi hardianto Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Literasi

Penggiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Harapan pada Jenderal Fahrul Rozi

23 Oktober 2019   10:11 Diperbarui: 29 Oktober 2019   05:00 2890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenderal (Purn) Fachrul Razi datang ke Istana memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo (KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM)

Hari ini Rabu, 23 Oktober 2019 menjadi salah satu hari bersejarah bagi perjalanan bangsa Indonesia. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Prof. DR (Hc) KH. Ma'ruf Amin dihadapan rakyat Indonesia telah mengumumkan nama-nama menteri sebagai anggota kabinet yang akan membantu tugas- tugas negara dalam 5 ( lima) tahun kedepan. 

Kabinet yang diberi nama Kabinet Indonesia Maju telah menjawab teka-teki khalayak siapa mendapat apa, siapa diposisi apa dan posisi apa diisi siapa. 

Dari 38 nama yang mengisi pos-pos kementerian dan lembaga penulis dan mungkin juga publik dikejutkan dengan 1 (satu) nama dan pos jabatan kementerian yang diembannya, yaitu pos Kementerian Agama yang dijabat oleh Jenderal Fahrul Rozi.

Kejutan dimaksud bukan soal kapasitas dan kapabilitas Jenderal yang dikenal cukup taat dan pemurah ini. Tetapi setidaknya publik dikejutkan karena beberapa hal.:

1. Pos kementerian ini dalam beberapa kurun jabatan presiden selalu diisi oleh politisi PPP atau atau tokoh penting ormas keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah. 

Nama- nama seperti Lukman Hakim Saifuddin dan Surya Darma Ali (tokoh PPP), KH Said Agiel Husein Al Munawwar (Akademisi dan Tokoh NU) serta Profesor Malik Fajar (Akademisi dan Tokoh Muhammadiyah) merupakan para tokoh pendahulu Jenderal Fahrul Rozy. Di samping ada nama Alm. Maftuh Basyuni (Diplomat dan dekat dengan salah satu Ormas Islam).

2. Jenderal bintang 4 ini, dalam diskursus penyusunan kabinet akan ditempatkan pada pos kementerian politik, hukum dan keamanan sesuai basic pengabdian dan pengalamannya selama ini.

Namun demikian, dalam sistem organisasi dan manajemen modern, kapasitas dan kapabilitas serta tuntutan reformasi birokrasi Kementerian Agama yang cukup korup serta tantangan global radikalisasi yang kini menjadi salah satu problem utama bangsa ini, sosok Jenderal Fahrul Razi menjadi tokoh yang sangat tepat menjadi pemimpin utama kementerian agama saat ini.

Dalam sejarahnya juga kementerian ini pernah dipimpin oleh tokoh militer yaitu Letnan Jendral. Purn Alamsyah Ratu Prawira Negara dan Laksamana Muda dr. Tarmizi Taher.

Kehadiran sosok Jenderal yang ikut serta dalam barisan pemenangan pasangan Presiden Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin dirasa tepat untuk menjawab ekspetasi publik terhadap kementerian/ lembaga yang menjadi pengawal akhlak dan moral serta menjadi contoh kementerian/lembaga lainnya untuk mengikis penyakit kronis korupsi yang sudah membudaya di Kementerian Agama selama ini. 

Tuduhan ini bukan tanpa sebab. Isu, opini dan informasi soal pengangkatan dalam jabatan yang berada dalam domain kementerian selama ini seperti pengangkatan jabatan Rektor/ Ketua Perguruan Tinggi Agama, Kepala Kantor Wilayah dan turunannya serta Kepala Kantor Kan/Kota setidaknya telah diungkap tabirnya dalam beberapa bulan yang lalu dalam pemberitaan nasional dan telah membawa beberapa oknum terkait dalam jeruji besi. 

Jumlah ummat Islam sebagai pemeluk mayoritas agama di republik ini dan hubungnnya dengan upaya gerakan radikalisme, intoleransi serta gerakan anti NKRI yang dialamatkan pada pada sebagian kelompok ummat Islam , menjadi pekerjaan rumah yang cukup serius bagi Jendral Fahrul Razi. 

Untuk itu upaya membangun sinergitas kepada seluruh lembaga- lembaga keagamaan baik organisasi keagamaan maupun kepemudaan berbasis agama terlebih Islam menjadi sangat penting. 

Pengelompokan kepentingan ormas dan organisasi kepemudaan berbasis agama yang selama ini memimpin Kementerian Agama menjadi persoalan tersendiri. Dan kehadiran sosok Jenderal yang taat dan non partisan seolah menjawab tantangan dimaksud.

Atas nama Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia Provinsi Sumatera Utara kami mengucapkan selamat dan siap mendukung Jenderal Fahrul Razi memimpin Kementerian Agama.

GPII sebagai salah satu elemen kepemudaan yang telah berusia 74 Tahun  (sama dengan usia kemerdekan Republik Indonesia) berkepentingan bahwa NKRI merupakan kesepakatan dari pendiri bangsa yang ulama-ulama besar kita ada didalamnya. Dan Pancasila merupakan konsensus bersama para ulama-ulama kita bersama para tokoh bangsa lainnya.

Namun Islam sebagai pemeluk agama mayoritas harus tetap menjadi perhatian utama dari pemerintah, karena jasanya yang besar terhadap kemerdekaan bangsa ini. Sebagai kader Ummat, GPII mewujudkan Slogannya Islam Yes, NKRI Yes.

Selamat kepada Jenderal Fahrul Razy, harapan besar bangsa dan 

Salam Hormat,
Wahyudi Hardianto
Ketua Umum PW GPII Sumatera Utara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun